TAJIKISTAN - ISIS-K secara agresif merekrut orang-orang dari Tajikistan, bekas republik Soviet yang miskin. Para pakar keamanan mengatakan serangan di Kerman, Iran dan dekat Moskow melibatkan warga negara Tajikistan.
Sumber mengatakan Iran telah membahas masalah keamanannya dengan Tajikistan. Sebuah sumber diplomatik di Tajikistan membenarkan bahwa Teheran baru-baru ini berdiskusi dengan Dushanbe mengenai peningkatan keterlibatan etnis Tajik dalam kegiatan militan.
ISIS menyimpan kebencian yang besar terhadap kelompok Syiah, sekte dominan di Iran dan juga menjadi sasaran serangan afiliasinya di Afghanistan. Kelompok Muslim Sunni garis keras memandang Syiah sebagai kelompok yang murtad.
Pada tahun 2022 ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan mematikan di kuil Syiah di Iran yang menewaskan 13 orang. Teheran mengidentifikasi penyerangnya sebagai warga negara Tajikistan.
Serangan sebelumnya yang diklaim oleh ISIS termasuk pemboman kembar pada tahun 2017 yang menargetkan parlemen Iran dan makam pendiri Republik Islam, Ayatollah Ruhollah Khomeini.
Seperti diketahui, Iran memberi tahu Rusia tentang kemungkinan operasi teroris besar-besaran di wilayahnya menjelang pembantaian di gedung konser dekat Moskow bulan lalu.
Hal ini diungkapkan tiga sumber yang mengetahui masalah tersebut. Seperti diketahui, dalam serangan paling mematikan di Rusia dalam 20 tahun, orang-orang bersenjata melepaskan tembakan dengan senjata otomatis ke arah penonton konser pada tanggal 22 Maret di Balai Kota Crocus, menewaskan sedikitnya 144 orang dalam kekerasan yang diklaim oleh kelompok militan ISIS.