IRAN - Israel bersumpah untuk membalas serangan Iran yang belum pernah terjadi sebelumnya, sementara para pemimpin dunia menyerukan untuk menahan diri
Israel berjanji akan “membayar harga” dari Iran ketika negara tersebut mempertimbangkan tanggapannya terhadap serangan drone dan rudal yang belum pernah terjadi sebelumnya, sembari menghadapi tekanan internasional untuk melakukan deeskalasi.
Serangan semalam yang menyebabkan Teheran melancarkan serangkaian serangan terhadap Israel selama lima jam, mengancam akan mengubah krisis di Timur Tengah menjadi perang regional yang tidak dapat diredakan.
Kabinet perang Israel telah diberi wewenang untuk menanggapi serangan tersebut dan bertemu pada Minggu (14/4/2024). Salah satu anggota kabinet perang Benny Gantz, mengatakan peristiwa tersebut belum berakhir.
Dia menyebutkan perlunya membangun koalisi regional dan menetapkan harga dari Iran, dengan cara dan waktu yang sesuai dengan keinginan.
Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant sebelumnya mengatakan Israel telah menggagalkan serangan ini dengan cara yang tidak ada bandingannya.
“Kita harus siap menghadapi setiap skenario,” terangnya.
“Kami telah mencegat, kami telah membendungnya. Bersama-sama kita akan menang,” terang Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu.
.
Seorang pejabat Israel secara terpisah mengatakan kepada CNN bahwa Israel akan menanggapi serangan Iran, namun ruang lingkup serangan itu belum diputuskan. Pejabat itu mengatakan Israel belum memutuskan apakah akan mencoba menyelesaikan segalanya atau melakukan sesuatu yang lebih terukur.
Namun Israel didesak oleh sekutu Baratnya untuk meredakan ketegangan pada Minggu (14/4/2024) dan mengakhiri, setidaknya untuk saat ini, babak ketidakpastian dan konfrontasi selama berminggu-minggu yang muncul dari perang Israel dengan Hamas yang telah menewaskan lebih dari 33.000 orang. Warga Palestina di Gaza dan menyebabkan bencana kemanusiaan di daerah kantong tersebut
(Susi Susanti)