LONDON - Perdana Menteri (PM) Inggris Rishi Sunak mengatakan kepada PM Israel Benjamin Netanyahu melalui telepon pada Selasa (16/4/2024) bahwa eskalasi di Timur Tengah bukanlah kepentingan siapa pun setelah Inggris membantu Israel mengusir serangan udara langsung oleh Iran pada Sabtu (13/4/2024).
Sunak juga mengatakan eskalasi ini hanya akan memperburuk ketidakamanan di wilayah tersebut. Jadi Sunak menekankan ke Netanyahu jika ini adalah momen untuk menenangkan diri.
“(Sunak) menekankan bahwa eskalasi yang signifikan bukanlah kepentingan siapa pun dan hanya akan memperdalam ketidakamanan di Timur Tengah. Ini adalah momen untuk menenangkan pikiran,” kata kantor Sunak dalam pembacaan seruan tersebut, dikutip Reuters.
Sunak mengatakan kepada parlemen pada Senin (15/4/2024) bahwa negara-negara industri terkemuka Kelompok Tujuh (G7) sedang mengerjakan paket tindakan terkoordinasi terhadap Iran menyusul serangan rudal dan drone balasan terhadap Israel.
Italia, yang saat ini menjabat sebagai presiden bergilir G7, mengatakan pihaknya terbuka terhadap sanksi baru bagi orang-orang yang terlibat melawan Israel.
“Perdana Menteri (Sunak) mengatakan Iran telah salah perhitungan dan semakin terisolasi di panggung global, dan G7 mengoordinasikan tanggapan diplomatik,” kata juru bicara Downing Street.
Sementara itu, Wakil Menteri Luar Negeri Iran Ali Bagheri Kani mengatakan kepada TV pemerintah pada Senin (15/4/2024) malam bahwa tanggapan Teheran terhadap serangan balik Israel akan terjadi dalam hitungan detik, karena Iran tidak akan menunggu 12 hari lagi untuk merespons.