Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

5 Unit Israel Terbukti Pelanggaran HAM Berat di Tepi Barat, AS Tetap Gelontorkan Bantuan

Susi Susanti , Jurnalis-Selasa, 30 April 2024 |17:03 WIB
5 Unit Israel Terbukti Pelanggaran HAM Berat di Tepi Barat, AS Tetap Gelontorkan Bantuan
AS tetap gelontorkan bantuan meski mengakui 5 unit Israel lakukan pelanggaran HAM berat di Tepi Barat (Foto: AFP)
A
A
A

WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) menyatakan lima unit pasukan keamanan Israel bertanggung jawab atas pelanggaran berat hak asasi manusia (HAM) yang serius terhadap warga Palestina di Tepi Barat sebelum serangan Hamas pada Oktober 2023.

Departemen Luar Negeri AS pada Senin (29/4/2024) mengatakan ini merupakan pertama kalinya Washington mencapai kesimpulan seperti itu mengenai pasukan Israel, meskipun mereka tidak melarang satu pun dari unit-unit tersebut menerima bantuan militer AS.

Wakil juru bicara Departemen Luar Negeri Vedant Patel mengatakan kepada wartawan, Israel telah melakukan "remediasi" dalam kasus empat unit tersebut sesuai dengan undang-undang AS yang melarang bantuan militer kepada unit pasukan keamanan yang melakukan pelanggaran tersebut dan belum diadili.

Patel mengatakan insiden tersebut terjadi di luar Gaza sebelum konflik pecah antara Israel dan Hamas pada bulan Oktober 2023.

Kelompok hak asasi manusia mengatakan mereka telah melaporkan insiden yang melibatkan unit Israel termasuk pembunuhan di luar proses hukum, penyiksaan dan kekerasan fisik kepada Departemen Luar Negeri, sebagian besar dilakukan terhadap warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki Israel.

Patel menolak memberikan rincian spesifik mengenai pelanggaran yang diperiksa oleh pejabat AS, unit mana yang terlibat, atau langkah remediasi apa yang diambil.

“Empat dari unit ini telah secara efektif memperbaiki pelanggaran-pelanggaran ini, dan itulah yang kami harapkan akan dilakukan oleh para mitra,” terangnya, dikutip Reuters.

Dalam kasus unit kelima, Washington belum menentukan apakah sudah ada upaya remediasi yang memadai dan masih berdiskusi dengan Israel.

Unit kelima diyakini adalah batalion Netzah Yehuda dari Pasukan Pertahanan Israel, yang terlibat dalam kematian Omar Assad, warga Palestina-Amerika berusia 78 tahun, pada tahun 2022.

Kendati ditemukan ada pelanggaran, namun Patel menegaskan semua unit tetap memenuhi syarat untuk menerima bantuan AS.

Perilaku militer Israel semakin mendapat sorotan karena pasukannya telah membunuh sekitar 34.500 warga Palestina di Gaza, menurut otoritas kesehatan di wilayah tersebut, banyak dari mereka adalah wanita dan anak-anak. Jalur Gaza telah menjadi gurun pasir, dan kekurangan pangan yang ekstrem telah memicu ketakutan akan kelaparan.

Serangan Israel dilancarkan sebagai respons terhadap serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober, yang menurut Israel 1.200 orang tewas dan sejumlah sandera disandera.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement