Dari hasil berjualan balon tiupnya itulah, dua anak Babeh Ayi berhasil lulus dari bangku SMA, dan si bungsu saat ini masih mengenyam pendidikan di bangku SMP. Begitu bangga Babeh Ayi menceritakan dua anaknya yang telah lulus sekolah kini sudah bekerja sebagai pegawai di salah satu jasa ekspedisi.
"Dua-duanya sudah kerja, yang paling besar sekarang sudah menikah," ucap Babeh Ayi, semringah.
Bagi para pengendara yang tiap hari melintas di Jalan Boulevard GDC, sosok Babeh Ayi mungkin sudah tak asing lagi. Di sore hari bahkan hingga malam dia akan duduk menatap jalan, sampai-sampai ketiduran. Dia selalu berharap berharap ada kendaraan berhenti membeli balon tiupnya yang dia banderol seharga Rp15.000 itu.
Tak peduli hujan, panas Babeh Ayi akan mengayuh sepedanya berjualan balon demi kebutuhan sehari-hari untuk istri dan anaknya di kontrakan yang dia sewa Rp1.200.000 perbulan daerah Cilodong, Depok.
"Sudah tanggung jawab ngasih makan keluarga, gak tau gimana caranya saya harus terjun cari nafkah. Intinya yang berkah, yang halal," pungkas Babeh Ayi.
(Awaludin)