Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Mengenang Marsinah, Aktivis yang Tewas Mengenaskan Usai Suarakan Hak Buruh

Fakhrizal Fakhri , Jurnalis-Rabu, 08 Mei 2024 |08:00 WIB
Mengenang Marsinah, Aktivis yang Tewas Mengenaskan Usai Suarakan Hak Buruh
Marsinah (Foto: istimewa/Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Aktivis perempuan yang memperjuangkan hak buruh, Marsinah ditemukan tewas mengenaskan pada 8 Mei 1993 setelah diculik oleh orang tidak dikenal.

Jasad Marsinah ditemukan di Hutan Dusun Jegong, Wilangan, Jawa Timur.

Marsinah merupakan buruh di PT Catur Putra Surya (CPS) Porong, Sidoarjo, Jawa Timur. Semasa hidup, ia dikenal sebagai sosok yang vokal dalam memperjuangkan hak-hak buruh, terutama di tempatnya bekerja.

Hal itu juga diakui Aktivis buruh, Nining Elitos yang menceritakan sosok Marsinah sebagai orang yang berani dan tegas dalam menyuarakan masalah-masalah yang dihadapi para buruh di perusahaannya. Marsinah bertarung untuk meningkatkan kesejahteraan rekan-rekannya di PT CPS terkait dengan kenaikan upah yang telah ditetapkan oleh Gubernur KDH TK I Jawa Timur.

Nining merasa prihatin dengan kekerasan yang menimpa Marsinah dan percaya bahwa semangat perjuangannya harus menjadi inspirasi bagi peringatan Hari Buruh Internasional pada 1 Mei atau May Day di Indonesia.

“Tetapi sampai dia berjuang, sampai dia kehilangan nyawanya sampai detik ini tidak terungkap. Itu adalah bagian dari risiko perjuangan yang sejatinya untuk kepentingan rakyat,” ujarnya kepada tim redaksi Okezone beberapa waktu silam.

Meskipun Marsinah berjuang dengan gigih, kisah pembunuhan dan penculikannya masih menjadi misteri yang belum terpecahkan. Nining menyatakan, kasus Marsinah hanyalah satu dari banyak kekerasan yang terjadi pada masa Orde Baru di bawah pemerintahan Presiden Soeharto.

Dia juga menyinggung kasus Kimung, seorang buruh di Pulo Gadung, yang mengalami nasib serupa saat berjuang untuk hak-hak rekannya.

“Kalau pernah dengar nama buruh di Pulo Gadung namanya Kimung, ketika dia berjuang akhirnya nyawanya sampai hilang. Itu tidak sampai terekspos, sebenarnya banyak juga pejuang-pejuang (buruh) yang dihilangkan nyawanya secara paksa, sampai berujung maut dan sampai dipenjara,” ujarnya.

Masih banyak pejuang buruh lainnya juga kehilangan nyawa secara paksa atau dipenjara selama periode tersebut. Ini menunjukkan betapa besar risiko yang harus dihadapi oleh para pejuang hak-hak buruh dalam perjuangan mereka.

(Fakhrizal Fakhri )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement