4 Fakta Anan Nawipa OPM Pembunuh Danramil Aradide, Ternyata Spesialis Jambret dan Curanmor
JAKARTA - Satgas Operasi Damai Cartenz 2024 menangkap Anan Nawipa, pentolan Organisasi Papua Merdeka (OPM) diduga kuat salah satu pelaku pembunuh Danramil 1703-4/Aradide, Lettu (Anm) Oktovianus Sogalrey.
Kabid Humas Polda Papua, Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo mengatakan bahwa Anan Nawipa merupakan warga Kampung Widimeida, Kabupaten Paniai, Papua Tengah. Ia ditangkap pada Sabtu 11 Mei 2024, saat membawa kabur handphone milik mendiang Oktovianus Sogalrey.
"Dalam operasi ini, sejumlah barang bukti turut diamankan, termasuk 1 telepon genggam dengan nomor kartu SIM milik almarhum Danramil Aradide, Lettu (Anm.) Oktovianus Sogalrey, 1 parang, 1 set kunci L, 1 buku rekening BRI, dan 1 tas samping berwarna biru-hitam," kata Ignatius Benny.
BACA JUGA:
Usai penangkapan, beberapa fakta tentang Anan Nawipa terungkap :
Pelaku dekat dengan korban
Anan Nawipa yang berusia 32 tahun ternyata kenal baik dengan Oktovianus Sogalrey. Keduanya bahkan akrab. Oktovianus Sogalrey sering memberikan bantuan sembako ke keluarga Anan Nawipa yang tinggal di Kampung Ekadide.
"Sangat disayangkan padahal almarhum sangat dekat dengan pelaku selama ini," kata Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz 2024, AKBP Bayu Suseno dalam keterangan tertulis, Minggu 12 Mei 2024.
Spesialis curanmor
Kepala Operasi Damai Cartenz 2024, Kombes Faizal Ramadhani mengatakan bahwa Anan Nawipa seorang spesialis pencurian kendaraan bermotor (curanmor).
BACA JUGA:
Anan Nawipa diduga melakukan pencurian 12 unit sepeda motor, kemudian pernah melakukan 2 kasus penjambretan. Anan Nawipa pernah ditangkap oleh aparat Polres Nabire, namun ia berhasil melarikan diri.
"Anan Nawipa adalah DPO Polres Nabire atas aksi curanmor," kata Faizal.
Kelompok pembunuh Oktovianus Sogalrey
Anan Nawipa merupakan anggota OPM atau Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Osea Satu Boma dan sudah bergabung selama satu tahun bermarkas di Markas Kebo.
Anan Nawipa mengakui kelompoknyalah yang membunuh Danramil Oktovianus Sogalrey. Alasannya karena mereka sangat membenci anggota TNI-Polri.
