Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Myanmar Gandeng Rusia Bangun Proyek Pelabuhan dan Kilang, China Meradang

Rahman Asmardika , Jurnalis-Rabu, 15 Mei 2024 |12:42 WIB
Myanmar Gandeng Rusia Bangun Proyek Pelabuhan dan Kilang, China Meradang
Ilustrasi.
A
A
A

JAKARTA - Keputusan junta yang berkuasa di Myanmar untuk memilih Rusia dalam membangun pelabuhan laut dalam Dawei di pantai timur negara itu telah membuat marah China yang juga ingin membangun pelabuhan yang terletak di dekat dengan perbatasan Thailand tersebut.

Junta Myanmar ingin agar Rusia berinvestasi dalam proyek pelabuhan serta zona ekonomi khusus termasuk kilang minyak, menurut informasi dari Economic Times (ET).

China sebelumnya telah melakukan studi kelayakan pelabuhan Dawei, namun merasa ragu karena mengalihkan fokus pada pembangunan pelabuhan laut Kyakphyu, dekat dengan pelabuhan Sittwe yang dibangun India. Namun, kecenderungan junta terhadap Rusia telah menimbulkan kemarahan China, menurut para ahli di Myanmar.

Usulan pelabuhan Dawei di wilayah Tanintharyi di pantai timur Myanmar (Laut Andaman) merupakan pintu gerbang ke negara-negara Sub-wilayah Mekong Besar (GMS) yang terdiri dari Kamboja, Laos, Thailand, Vietnam, dan China. Kota ini juga bisa menjadi pintu gerbang pelabuhan/pintu masuk bagi perdagangan peti kemas Thailand mengingat Bangkok berjarak sekira 300 kilometer dari Dawei dan dihubungkan dengan jalan beton dua arah.

Menurut laporan jurnalis Dipanjanroy Chaudhury di laman ET pada Rabu (15/5/2024), Myanmar dan Rusia sedang dalam tahap diskusi mengenai usulan pelabuhan di tengah keputusan junta untuk pindah lebih dekat ke Moskow demi mengimbangi pengaruh China di negara yang kaya sumber daya tersebut. Hal yang dibahas adalah proposal membangun pelabuhan Dawei (kapasitas 10 juta ton) dan kilang minyak (100.000 barel/hari).

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement