Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Ketika Bung Karno Ngamuk Caci Soeharto Opsir Koppig

Arief Setyadi , Jurnalis-Sabtu, 18 Mei 2024 |07:02 WIB
Ketika Bung Karno Ngamuk Caci Soeharto Opsir Koppig
Soekarno dan Soeharto (Foto: Ist)
A
A
A

Namun, situasi menjadi lebih aneh ketika Soedarsono menyatakan bahwa ia diperintahkan oleh Panglima Soedirman untuk menghadap ke Istana Presiden bersama Soeharto. Soeharto, yang merasa ada yang tidak beres, memberi tahu Istana tentang situasi sebenarnya dan mempersilakan Soekarno untuk menangkap Soedarsono sendiri.

“Wah, keterlaluan panglima saya ini, dikira saya tidak tahu persoalannya. Saya mau diapusi (dibohongi). Tidak ada jalan lain selain balas ngapusi dia. Malam itu juga saya beri info ke Istana, apa yang sedang terjadi. Saya persilakan (Soekarno) menangkap sendiri Mayjen Soedarsono,” ungkap Soeharto.

Pada tanggal 3 Juli, saat Soedarsono hendak memberikan maklumat, ia justru ditangkap. Peristiwa ini dikenal sebagai "Peristiwa Kudeta 3 Juli '46".

Sementara itu, Sjahrir sudah dibebaskan dan pada 1 Juli, ia datang ke Istana Presiden. Soekarno menyambutnya dengan pelukan erat, sambil berkata:

“Biar dunia internasional tahu, bahwa Republik Indonesia masih mempunyai pemuda. Pemuda yang memiliki tanggung jawab tak hanya di garis depan, namun juga di belakang. Republik masih mempunyai seorang Perdana Menteri”.

(Arief Setyadi )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement