Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Emak-Emak Teriak di Depan Eks Komandan Pasukan Elite Tengkorak, Ada Apa?

Emak-Emak Teriak di Depan Eks Komandan Pasukan Elite Tengkorak, Ada Apa?
Dandim Purwakarta Letkol Inf Ardiansyah
A
A
A

PURWAKARTA -Satgas TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-120 Kodim 0619 Purwakarta, dibawah pimpinan Letkol Inf Ardiansyah alias Raja Aibon Kogila telah menyatu, dicintai dan mencintai Masyarakat Desa Gurudug, Kecamatan Pondok Salam, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.

"Seperti yang disampaikan oleh Panglima Kodam beberapa hari lalu, pekerjaan fisik bukanlah hal utama dari pelaksanaan TMMD ini,” ujar Letkol Inf Ardiansyah, Minggu (19/5/2024).

“Memang benar bahwa kita membangun, berbuat, melaksanakan kegiatan yang nantinya akan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” sambungnya.

Namun, yang utama kata mantan Komandan Batalyon Infanteri (Yonif) Para Raider 305/Tengkorak ini adalah, bagaimana terciptanya Kemanunggalan TNI dan Rakyat (KTR).

“Karena itu, saya pengen liat buktinya. Rekan-rekan selama ini, di jam-jam istirahat, apakah sekedar istirahat atau berbaur dengan masyarakat untuk menjalin komunikasi, membangun hubungan baik, menanamkan rasa nasionalisme, cinta tanah air dan sebagainya,”tuturnya.

“Kita buktikan dengan kegiatan hiburan bersama, sambil melaksanakan aksi sosial berupa pelayanan kesehatan," lanjut Ardy saat evaluasi dengan anak buahnya.

Kehadiran TNI dari Satuan jajaran Kodam III Siliwangi di desa Gurudug memberikan manfaat yang luar biasa bagi masyarakat. Meskipun tidak terlihat, namun para prajurit setiap harinya selalu berusaha memberikan manfaat kehadirannya bagi masyarakat setempat.

Mereka berolahraga bersama, mengikuti kegiatan-kegiatan malam di desa, ngopi bersama, nongkrong dengan warga, sambil menanamkan rasa kebanggaan dan rasa Cinta Tanah Air. Para prajurit sangat menyadari bahwa mereka dilibatkan dalam kegiatan TMMD, bukan sekedar untuk bekerja merehab rumah tidak layak huni (Rutilahu), memperbaiki sarana Ibadah, membuat bak penampungan air, mengaduk semen untuk perbaikan jalan atau kegiatan-kegiatan lain yang terlihat secara fisik.

Namun, mereka menjalan tugasnya sebagai Tentara Rakyat, Tentara Nasional dan Tentara Profesional, dengan mengamalkan Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan Delapan Wajib TNI.

Canda dan tawa menghiasi suasana siang itu, menunjukkan betapa akrabnya para Prajurit Siliwangi dengan masyarakat. Mereka membaur jadi satu, namun terpisah dalam 5 kelompok yang siap menunjukkan dirinya sebagai yang paling jagoan. Mulai dari Dusun 1 sampai 4, serta 1 kelompok ibu-ibu PKK.

Kelima kelompok emak-emak ini, juga beranggotakan para prajurit Siliwangi, yang berjuang keras agar kelompoknya menang lomba. Maklum saja, pemenang akan dinilai bukan hanya karena masakannya. Namun keakraban, kelompok yang paling ramai dan heboh, paling kompak, serta yel-yel paling semangat akan menjadi pemenangnya.

"Inilah wujud kebersamaan kami dengan masyarakat, dimana tujuan dari pelaksanaan TMMD bukan hanya sekedar soal fisik, tetapi bagaimana menunjukkan Kemanunggalan TNI dengan Rakyat,” tandasnya.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement