Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Gunung Semeru Erupsi Sebanyak 65 Kali, Pos PGA : Status Masih Siaga!

Avirista Midaada , Jurnalis-Minggu, 19 Mei 2024 |11:34 WIB
Gunung Semeru Erupsi Sebanyak 65 Kali, Pos PGA : Status Masih Siaga!
Gunung Semeru erupsi (foto: dok PVMBG)
A
A
A

MALANG - Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang tiga kali erupsi mengeluarkan material vulkaniknya. Erupsi itu terlihat dari pantauan di Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Semeru, sejak Minggu dini hari (19/5/2024) pukul 00.00 WIB, hingga pukul 06.16 WIB.

Berdasarkan informasi erupsi pertama di hari Minggu terjadi pada pukul 00.39 WIB, Minggu dini hari. Dari pantauan di pos PGA erupsi setinggi 700 meter tampak keluar dari kawah Gunung Semeru.

Petugas pos PGA Liswanto menyebut, erupsi kedua pada Minggu pagi pukul 06.13 WIB, tapi visual abu vulkanik dari Gunung Semeru tidak teramati karena kabur tebal. Erupsi ketiga terjadi pada pukul 06.16 WIB.

"Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Minggu 19 Mei pukul 06.16 WIB. Visual letusan tidak teramati, erupsi masih berlangsung," kata Liswanto, dalam pernyataan tertulisnya, pada Minggu pagi.

Sepanjang hari Minggu dini hari pukul 00.00 hingga 06.00 WIB, Gunung Semeru sudah mengeluarkan 17 kali gempa letusan atau erupsi dengan dengan amplitudo 11-23 mm, dan lama gempa 63-131 detik. Kemudian terjadi 9 kali gempa hembusan dengan amplitudo 3-8 mm, dan lama gempa 48-62 detik.

"Gunung api terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-III. Asap kawah tidak teramati. Cuaca cerah hingga mendung, angin lemah ke arah tenggara dan selatan," ujarnya.

Sepanjang hari Sabtu kemarin kata Liswanto, ada sebanyak 65 kali erupsi Gunung Semeru sejak pukul 00.00 hingga pukul 24.00 WIB, Sabtu (18/5/2024), dengan amplitudo 11-23 mm, dan lama gempa 62-176 detik. Selanjutnya, ada terjadi satu kali gempa awan panas letusan dengan amplitudo 23 mm dan lama gempa 176 detik.

"Berikutnya, terjadi tiga kali gempa Guguran dengan amplitudo 5-9 mm dan lama gempa 40-122 detik, serta enam kali gempa hembusan dengan amplitudo 3-7 mm, dan lama gempa 21-51 detik, dan satu kali Harmonik dengan amplitudo 5 mm, dan lama gempa 218 detik," jelasnya.

Memerhatikan hal tersebut, status Gunung Semeru disimpulkan berada di level tiga atau siaga. Pihaknya mengimbau masyarakat tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 kilometer dari puncak (pusat erupsi).

"Di luar jarak tersebut, ia meminta masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai atau sempadan sungai di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas, dan aliran lahar hingga jarak 17 kilometer dari puncak," bebernya.

"Masyarakat diminta tidak beraktivitas dalam radius lima kilometer dari kawah atau puncak Gunung Api Semeru, karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar," jelasnya.

Pihaknya juga meminta mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru.

"Terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan," pungkasnya.

Sebagai informasi, Gunung Semeru merupakan gunung yang memiliki ketinggian 3.676 Mdpl. Lokasinya berada di antara Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang, yang menjadi satu lokasi kawasan dari Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).

(Awaludin)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement