Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Begini Cara Pemkab Tangani Stunting hingga Kemiskinan Ekstrem di Lebak

Fariz Abdullah , Jurnalis-Rabu, 22 Mei 2024 |19:18 WIB
Begini Cara Pemkab Tangani Stunting hingga Kemiskinan Ekstrem di Lebak
Pemkab Lebak atasi kemiskinan ekstrem dan stunting
A
A
A

LEBAK - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak menggelar Kolaborasi Lebak Atasi Stunting, Inflasi dan Kemiskinan Ekstrem (KLASIK) secara serentak, Rabu (22/5/2024). Kegiatan itu merupakan cara pemerintah daerah mengatasi persoalan stunting sampai kemiskinan ekstrem.

Ketua Pelaksana Gebyar KLASIK Yosep M. Holis mengatakan, KLASIK menyasar 10 desa yang menjadi lokus stunting di 6 kecamatan yakni Rangkasbitung, Maja, Cijaku, Leuwidamar, Cimarga dan Cibadak.

Kegiatan tersebut melibatkan kementerian/lembaga, Pemprov Banten, lintas perangkat daerah Lebak, pelaku usaha dan mitra strategis secara terpadu dan terintegritasi.

"Terima kasih kepada pihak-pihak yang telah memberikan dukungan sehingga acara ini bisa terselenggara. KLASIK disupport oleh hampir 22 perusahaan yang memberikan bantuan terkait penanganan stunting dan kemiskinan ekstrem," kata Yosep di Kecamatan Cimarga.

Gebyar KLASIK selain diikuti ribuan peserta dari oleh unsur pemerintah kabupaten, remaja putri, keluarga yang masuk kategori miskin ekstrem, stunting, calon pengantin dan lain-lain.

"Kita akan adakan kegiatan gemarikan, galeri edukasi pencegahan stunting, kampanye gerakan BAAS, bantuan anak stunting, pelayanan KB gratis, pembagian telur, gerakan pangan murah, pembagian benih, konseling ASI eksklusif hingga skrining anemia remaja," papar Yosep.

Pj Bupati Lebak Iwan Kurniawan mengatakan, upaya penanganan stunting dilakukan setiap saat. KLASIK jadi satu dari keseluruhan rangkaian penganan stunting.

"Tahun ini, kami alokasikan anggaran Rp184,580 miliar yang dipergunakan melalui strategi intervensi gizi spesifik dan gizi sensitif," katanya.

Upaya penanganan stunting pada tahun ini dilakukan secara massif dengan melibatkan 18 perangkat daerah melalui 33 program, 44 kegiatan dan, 90 subkegiatan.

"Dengan keterpaduan penanganan stunting, kita berharap kedepannya bisa bersama-sama mengatasi permasalahan stunting demi generasi mendatang yang lebih baik," harap Iwan.

(Fakhrizal Fakhri )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement