"Heran saya KPU. Loh iya loh. Kok nggak ngerti saya. Kok bisa nurut gitu, Padahal Komisi Pemilihan Umum, kan harusnya dia pasti luber. Pasti jurdil. Jadi apa, netral. Eh enggak, aduh pusing dah," kata Megawati.
BACA JUGA:
Selain itu, Bawaslu yang dianalogikan sebagai wasit seharusnya berisik meniup peluit ketika ada pelanggaran pemilu. Sebab dia melihat banyaknya pelanggaran pemilu namun tak ditindak tegas oleh lembaga itu.
"Bawaslu, mana saya dengar semprit, enggak ada, kan mestinya sempritnya tuh keras banget kan. Prat prit prat apalagi yang kemarin, mustinya prat prit prat prit, gak ada. Sepi, sunyi, sendir. Hehehe. Bener apa ndak. Hehe gawat. Jadi ayo dibenerin dah," katanya.
(Salman Mardira)