Irak telah berusaha mendorong perusahaan asing untuk membuka usaha di negara tersebut di tengah periode stabilitas yang relatif terguncang oleh insiden keamanan, termasuk serangan balasan selama berbulan-bulan antara kelompok bersenjata yang didukung Iran dan pasukan Amerika Serikat (AS).
Merek-merek Barat di banyak belahan dunia telah menghadapi boikot dan protes lainnya selama perang Israel-Hamas, yang mencerminkan kemarahan masyarakat atas operasi militer Israel yang telah menewaskan lebih dari 36.000 orang di Gaza, menurut otoritas kesehatan di sana, dan menyebabkan krisis kemanusiaan.
Seperti diketahui, perang dimulai ketika Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober, menewaskan 1.200 orang dan menculik sekitar 250 orang lainnya, 120 di antaranya masih berada di Gaza, menurut penghitungan Israel.
(Susi Susanti)