Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Dua Wajah Israel, Berpesta Rayakan Kebebasan Sandera dan Korbankan 274 Warga Palestina yang Meregang Nyawa

Susi Susanti , Jurnalis-Senin, 10 Juni 2024 |11:57 WIB
Dua Wajah Israel, Berpesta Rayakan Kebebasan Sandera dan <i>Korbankan</i> 274 Warga Palestina yang Meregang Nyawa
Dua wajah Israel, berpesta rayakan kebebasan sandera dan 274 warga Palestina tewas meregang nyawa (Foto: Reuters)
A
A
A

GAZA - Pembebasan empat sandera Israel yang ditawan Hamas di Gaza seolah tidak sebanding dengan jumlah korban yang harus dikorbankan. Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas di Gaza mengatakan serangan Israel terhadap sebuah kamp pengungsi yang berhasil menyelamatkan empat sandera telah menewaskan 274 orang. Termasuk anak-anak dan warga sipil lainnya.

Israel seperti berwajah dua. Di satu sisi merayakan kebebasan empat sandera, namun di sisi lain harus mengorbankan 274 warga Palestina yang kehilangan nyawa.

Seperti diketahui, pada Sabtu (8/6/2024), pasukan Israel, yang didukung oleh serangan udara, terlibat baku tembak sengit dengan Hamas di dalam dan sekitar kamp pengungsi Nuseirat, dan membebaskan para tawanan.

Noa Argamani, 26, Almog Meir Jan, 22, Andrei Kozlov, 27, dan Shlomi Ziv, 41, yang diculik dari festival musik Nova pada 7 Oktober telah dikembalikan ke Israel.Militer Israel memperkirakan kurang dari 100 orang tewas dalam operasi tersebut.

Namun angka-angka terbaru dari kementerian kesehatan yang dikelola Hamas di Gaza, jika dikonfirmasi, akan menjadikannya salah satu hari paling mematikan dalam konflik sejauh ini.

Orang-orang yang tinggal di daerah padat penduduk menggambarkan teror karena pemboman hebat dan tembakan senjata berat.

Seorang pria, Abdel Salam Darwish, mengatakan kepada BBC bahwa dia sedang berada di pasar membeli sayuran ketika dia mendengar jet tempur dari atas dan suara tembakan.

“Setelah itu, jenazah orang-orang berkeping-keping, berserakan di jalan, dan tembok berlumuran darah,” ujarnya.

Kembalinya para sandera ke keluarga mereka telah memicu perayaan di Israel dan para pemimpin dunia. Termasuk Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, menyambut baik berita pembebasan mereka.

Namun ada kritik yang meningkat mengenai dampak mematikan dari operasi di Gaza, dan Kepala Urusan Luar Negeri Uni Eropa (UE) Josep Borrell mengatakan dia mengutuk tindakan tersebut dengan keras.

“Laporan dari Gaza mengenai pembantaian warga sipil lainnya sungguh mengerikan,” tulisnya di X.

Seorang menteri Israel mengatakan bahwa alih-alih mengecam Hamas karena bersembunyi di belakang warga sipil, UE malah mengecam Israel karena menyelamatkan warganya.

Gambar-gambar dari area kamp pengungsi Nuseirat menunjukkan pemboman hebat dan orang-orang berduka atas kematian mereka.

Dua rumah sakit di Gaza, rumah sakit (RS) al-Aqsa dan rumah sakit al-Awda, mengatakan mereka menghitung ada 70 jenazah di antara mereka.

Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas merilis nama 86 orang dari 274 warga Palestina yang dikatakan tewas dalam operasi dua jam tersebut.

Sebelumnya, juru bicara militer Israel Daniel Hagari memperkirakan hanya ada kurang dari 100 korban jiwa dalam misi kompleks dan berisiko tinggi yang didasarkan pada intelijen yang tepat.

Menteri Pertahanan Yoav Gallant mengatakan pasukan khusus beroperasi di bawah tembakan keras ketika menyelamatkan para sandera. Seorang petugas pasukan khusus terluka dan kemudian meninggal di rumah sakit.

Video dari Gaza yang diambil setelah serangan itu menunjukkan adegan pembantaian.

Rekaman dari rumah sakit al-Aqsa menunjukkan banyak orang dengan luka parah tergeletak di tanah, sehingga hampir tidak ada ruang di lantai yang berlumuran darah bagi dokter untuk berpindah antar pasien.

Video lain menunjukkan seringnya kasus-kasus baru dibawa dengan mobil dan ambulans dan dibawa ke dalam gedung.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement