Menanggapi keputusan AS tersebut, Brigade Azov mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa kebohongan tentang Azov, yang telah disebarkan oleh rezim Kremlin di Barat selama bertahun-tahun, mendapat pukulan telak hari ini.
“Menerima senjata Barat dan pelatihan dari AS tidak hanya akan meningkatkan kemampuan tempur Azov, namun yang paling penting, akan berkontribusi pada pelestarian kehidupan dan kesehatan personel brigade,” uajrnya.
Sebuah batalion milisi sukarelawan bernama Azov awalnya dibentuk pada Mei 2014 untuk melawan pasukan yang didukung Rusia di wilayah Donbas timur Ukraina. Belakangan pada tahun itu, mereka sempat dimasukkan sebagai resimen terpisah di kementerian dalam negeri Ukraina sebelum dipindahkan ke Garda Nasional.
AS melarang resimen tersebut menerima senjata AS karena diduga terkait dengan kelompok sayap kanan.
Pada 2016, sebuah laporan PBB menuduh resimen Azov melakukan penjarahan properti sipil, yang menyebabkan pengungsian di Ukraina timur.
(Susi Susanti)