UKRAINA - Amerika Serikat (AS) telah mencabut larangan yang sudah lama berlaku terhadap pasokan senjata dan pelatihan bagi Brigade Azov di Ukraina. Sebelumnya AS melarang kelompok ini karena kontroversi mengenai dugaan hubungan dengan kelompok sayap kanan.
Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri mengatakan kepada BBC bahwa proses pemeriksaan tidak menemukan bukti pelanggaran berat hak asasi manusia (HAM) yang dilakukan brigade tersebut.
Berbicara tanpa mau disebutkan namanya, juru bicara departemen luar negeri mengatakan kepada BBC bahwa Washington menerapkan proses pemeriksaan terhadap Brigade Azov Pasukan Khusus ke-12 Garda Nasional Ukraina dan tidak menemukan bukti pelanggaran berat hak asasi manusia yang dilakukan.
“Disinformasi Rusia berupaya untuk menggabungkan Unit Garda Nasional Ukraina dari Brigade Pasukan Khusus ke-12 Azov dengan milisi yang dibentuk untuk membela Ukraina dari invasi Rusia pada tahun 2014, yang disebut Batalyon Azov,” tambah juru bicara tersebut.
Berdasarkan “Hukum Leahy” Amerika, yang disponsori pada tahun 1997 oleh Senator Patrick Leahy, sebuah temuan bahwa unit militer asing telah melakukan pelanggaran berat terhadap hak asasi manusia berarti unit tersebut dapat diputus dari bantuan militer AS.
Pemerintah AS mengatakan mereka menganggap penyiksaan, pembunuhan di luar proses hukum, penghilangan paksa dan pemerkosaan sebagai jenis pelanggaran ketika menerapkan undang-undang tersebut.