BELANDA - Perdana Menteri (PM) Belanda Mark Rutte akan menjadi sekretaris jenderal Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) berikutnya setelah satu-satunya saingannya keluar dari pencalonan.
Presiden Rumania Klaus Iohannis memberi tahu aliansi militer bahwa dia menarik pencalonannya pada akhir pekan lalu. Hal ini diungkapkan kantornya pada Kamis (20/6/2024).
Keduanya bersaing untuk menggantikan petahana Jens Stoltenberg, yang masa jabatannya akan berakhir pada bulan Oktober.
Meskipun Rutte adalah satu-satunya kandidat yang tersisa dalam pencalonan tersebut, ia belum secara resmi dikonfirmasi oleh negara-negara anggota.
Rutte, 57 tahun, akan mewarisi tanggung jawab NATO terhadap invasi Rusia ke Ukraina, serta tugas menjaga komitmen Amerika Serikat (AS) terhadap aliansi tersebut jika Donald Trump, yang sebelumnya menyatakan keengganannya terhadap keterlibatan Amerika terpilih kembali sebagai presiden.
Rutte telah dianggap berjasa positif terhadap Trump di masa lalu.
Menurut AFP, dia mengatakan pada konferensi keamanan pada bulan Februari bahwa Eropa harus bekerja sama dengan siapa pun yang terlibat.
Rutte mempertaruhkan jabatannya di NATO setelah mengatakan ia akan meninggalkan dunia politik setelah runtuhnya pemerintahan koalisinya musim panas lalu.
Penggantinya, Dick Schoof, dicalonkan oleh mitra koalisi baru Belanda pada akhir Mei, membuka jalan bagi Rutte untuk mundur.