BELANDA - Perdana Menteri (PM) Belanda Mark Rutte, sekutu setia Kyiv dan pengkritik Presiden Rusia Vladimir Putin, menjadi calon terkuat untuk menggantikan Jens Stoltenberg sebagai pimpinan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
Hal ini terungkap menurut laporan stasiun televisi nasional Belanda NOS pada Selasa (18/6/2024), setelah Hungaria dan Slovakia mendukungnya.
Berbicara pada konferensi pers bersama Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken di Washington, Stoltenberg tidak membenarkan atau membantah laporan media tersebut.
"Dengan pengumuman Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban, saya pikir sudah jelas bahwa kita hampir mencapai kesimpulan untuk memilih sekretaris jenderal berikutnya, dan saya pikir itu adalah kabar baik," katanya kepada wartawan, sambil memuji Rutte, dikutip Reuters.
"Saya pikir Mark adalah kandidat yang sangat kuat. Dia memiliki banyak pengalaman sebagai perdana menteri. Dia adalah teman dekat dan kolega, dan oleh karena itu saya sangat yakin bahwa aliansi akan segera memutuskan pengganti saya," lanjutnya.
“Dan itu akan baik bagi kita semua, bagi NATO dan juga bagi saya,” tambahnya.
Sekretaris jenderal NATO berikutnya akan menghadapi tantangan untuk mempertahankan dukungan sekutu terhadap perjuangan Ukraina melawan invasi Rusia, sekaligus menjaga eskalasi apa pun yang dapat menarik aliansi militer tersebut langsung ke dalam perang dengan Moskow.
Dalam dua tahun sejak Rusia melancarkan invasi besar-besaran, Rutte telah menjadi salah satu kekuatan pendorong di belakang dukungan militer Eropa terhadap Ukraina, berulang kali menekankan apa yang dikatakannya sebagai kebutuhan mutlak kekalahan Rusia di medan perang untuk menjamin perdamaian di Eropa.