13. Akeh anak kang haram, artinya banyak anak haram.
14. Wong wadon ngelamar wong lanang, artinya perempuan melamar laki-laki.
15. Wong lanang ngasura derajate dhewe, artinya laki-laki menghina derajatnya sendiri.
16. Akeh barang-barang melebuh luang, artinya banyak barang-barang yang terbuang.
17. Akeh uwong kaliren lan wuda, artinya banyak orang lapar dan telanjang.
18. Wong tuku ngelenik wong dodol, artinya pembeli membujuk penjual.
19. Sing dodol akal okol, artinya penjual membujuk si penjual.
20. Wong golek pangan kayak gabuh diintri, artinya ibarat mencari rezeki ibarat gabuh ditampik.
Mengenai Ramalan Jayabaya, pada umumnya para sarjana sepakat bahwa sumber ramalan ini sebenarnya hanya satu, yakni Kitab Asrar (Musarar) karangan Sunan Giri.
Kitab “Jangka Jayabaya” pertama dan dipandang asli. Karena merupaka dari buah karya Pangeran Wijil I dari Kadilangu (sebutannya Pangeran Kadilangu II) yang dikarangnya pada tahun 1666-1668 Jawa = 1741-1743 M.
Ramalan Jayabaya soal Kiamat belum bisa dipastikan kebenarannya, tapi setidaknya bisa jadi pelajaran bagi manusia agar senantiasa menjaga alam.
(Qur'anul Hidayat)