JAKARTA - Sebuah video para petinggi Jamaah Islamiyah (JI) menyatakan organisasi tersebut dibubarkan menghebohkan publik. Kelompok yang Bertanggung jawab terhadap serangkaian aksi teror di Indonesia dan Asia Tenggara itu menatakan kembali ke NKRI.
Tak hanya dibubarkan dan menyatakan diri kembali ke NKRI, mereka juga menegaskan semua materi pelajaran di pesantren atau sekolah yang berafiliasi dengan JI akan diubah sehingga sesuai dengan pandangan Islam pada umumnya.
Dikutip dari Reuters, Lembaga think tank Institute for Policy Analysis of Conflict (IPAC) membenarkan keaslian video tersebut. Meski demikian peneliti IPAC yang juga pengamat teroris Sidney Jones menegaskan masih terlalu dini untuk menilai dampak yang akan terjadi.
“Masih terlalu dini untuk mengatakan apa konsekuensinya, namun orang-orang yang menandatangani pernyataan tersebut dihormati dan memiliki kredibilitas di organisasi guna memastikan penerimaan yang luas,” kata Jones.
Keputusan untuk membubarkan JI, lanjut Jones, kemungkinan besar didorong oleh beberapa faktor, salah satunya pengaruh para intelektual di dalam organisasi yang tak tertarik pada jihad menggunakan kekerasan.
Selain itu dia menilai JI memilih cara terbaik untuk melindungi aset terbesar kelompoknya, yakni pesantren atau sekolah, agar tetap bisa bertahan dan diterima masyarakat.
(Khafid Mardiyansyah)