Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Angka Kematian Bayi Akibat Sakit Jantung Bawaan Tinggi, Dokter Ini Bikin Sistem Prediksi Mortalitas

Khafid Mardiyansyah , Jurnalis-Selasa, 09 Juli 2024 |18:46 WIB
Angka Kematian Bayi Akibat Sakit Jantung Bawaan Tinggi, Dokter Ini Bikin Sistem Prediksi Mortalitas
Ilustrasi (Foto: Dok. Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Masih tingginya angka kematian bayi akibat penyakit jantung bawaan, menjadi persoalan serius yang harus dicari solusinya.

Salah satu upaya untuk mengatasi hal tersebut, dr. Suprohaita Budiyarso, SpA(K), MKM melakukan penelitian untuk meraih gelar doktor, dengan disertasi “Model System Skoring Untuk Memprediksi Risiko Kematian Bayi Dengan Penyakit Jantung Bawaan di RSAB Harapan Kita, Jakarta”.

Dalam sidang terbuka doktoral yang digelar di Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM UI) Depok,dr Ita dalam paparannya mengutip laporan WHO yang menyebut 7 % angka kematian bayi (AKB) akibat defek kongenital.

Dari 7 persennya penyakit jantung bawaan (PJB) menyumbang 25 % kematian pada bayi lahir.

Hasilnya penelitian Dokter Konsultan Jantung Anak di RSAB Harapan Kita Jakarta ini antara lain menyimpulkan, metode sistem skoring pertama berdasarkan permodelan dengan determinan bayi dan Ibu dapat digunakan untuk memprediksi mortalitas bayi dengan penyakit jantung bawaan dengan akurasi prognostik yang baik berdasarkan kurva ROC sistem skoring yang mendapatkan nilai AUC 0,745 (95%CI 0,668 - 0,812) dengan nilai p<0,001.

Angka Kematian Bayi

Penelitian ini didapatkan uji sensifitas dan spesifikasi sistem skoring dan angka skoring >67 dengan sensifitas 72,15% dan spesifikasi 63,01%.

Metode penelitian dengan studi observasional kohort netrospektif yaitu mengevaluasi outcome kesintasan atau kelangsungan hidup (survival rate) bayi dengan PJB di RSAB Harapan Kita dalam pengamatan selama 1 tahun.

"Ini model skoring pertama mengikuti bayi lahir hidup dengan PJB diobservasi apakah hidup atau meninggal. Diagnostik apa, berat lahir, usia gestasi, skor apgar mengukur kebugaran berapa, ada sesak napas, sampai usia 1 tahun. Faktor yang mempengaruhi kematian inilah yang dikumpulkan dan secara statistik dianalis univariat, bervariat dan multivariat sampai didapat faktor determinan penyebab utama kematian. Faktor-faktor deteminan inilah yang dibuat skoringnya dari yang minim sampai tertinggi atau hazard ratio," ujar dr Ita.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement