Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Keanehan Hacker PDNS: Tak Punya Riwayat Digital, Tiba-Tiba Kasih Kunci Gratis

Ari Sandita Murti , Jurnalis-Selasa, 09 Juli 2024 |18:54 WIB
Keanehan <i>Hacker</i> PDNS: Tak Punya Riwayat Digital, Tiba-Tiba Kasih Kunci Gratis
A
A
A

JAKARTA - Pakar IT UNAIR Surabaya, Soegianto Soelistiono mempertanyakan tentang kelompok ransomware Brain Chiper yang melakukan peretasan terhadap Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2. Pasalnya, banyak keanehan dalam kelompok tersebut.

"Saya melihat keanehan dari si Brain Chiper itu sendiri. Ini kasus yang menurut saya aneh sehingga mencoba mengulik kenapa dan apa itu Brain Chiper," ujarnya dalam Talkshow Pusat Data Nasional Ambyaaar, apa solusinya yang digelar Aliansi Penegak Demokrasi Indonesia (APDI) secara daring, Selasa (9/7/2024).

Menurutnya, Brain Chiper itu dideteksi pada tanggal 20 Juni 2024, dia menyerang Pusat Data Nasional. Dalam sejarah sebelumnya, tak ada riwayat digital meskipun di webnya dia bercerita telah melakukan banyak peretasan di banyak tempat.

"Dari beberapa web yang melakukan pendataan, mana saja institusi dan instansi yang terkena virus, nama Brain Chiper itu tak muncul. Brain Chiper itu mulai dikenal atau ditulis jejaknya sejak 20 Juni 2024, ini sesuatu yang aneh dan mengherankan," tuturnya.

Keanehan berikutnya, kata dia, namanya ransomware itu dia menginginkan tebusan. Fantanya, kelompok peretas PDNS 2 itu pertama meminta tebusan sekitar Rp131 M, mendadak saja dia memberikan kunci deskripsi gratis, yang mana itu tidak semestinya dilakukan bagi peretas, apalagi ransomware.

"Karena peretas lain dengan menggunakan metode lain, misal hanya melakukan device atau hanya mengubah data itu dia tak minta tebusan, kenapa tiba-tiba Brain Chiper seakan menjadi baik hati dengan memberikan kuncinya secara gratis meskipun kita bisa berfikir jangan-jangan kuncinya itu virus selanjutnya," jelasnya.

"Banyak hal aneh ketika mereka memberi dan mengatakan kalau misalkan saja ini sudah bisa deskrip, maka mereka akan menghapus semua informasi yang mereka ambil. Ini aneh bagi kita orang IT, ini tak semestinya peretas yang bergabung dengan kelompok yang memberikan nama diri mereka Brain Chiper itu, tak biasanya mereka memberikan secara gratis," bebernya.

Dia mengungkap, memang pernah terhadi suatu kasus peretasan Lockbit 3, yang mana para hacker itu lantas meminta maaf lantaran telah menyerang RS anak-anak. Saat mereka keliru melakukan penyerangan terhadap RS anak-anak itu, mereka pun menyerahkan kunci deskripsi dan meminta maaf.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement