Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Respons Jokowi soal 5 Nahdliyin Bertemu Presiden Israel

Riyan Rizki Roshali , Jurnalis-Selasa, 16 Juli 2024 |12:23 WIB
Respons Jokowi soal 5 Nahdliyin Bertemu Presiden Israel
Jokowi tanggapi 5 nahdliyin bertemu Presiden Israel (Foto: MNC Media/Riyan R)
A
A
A

JAKARTA - Sebanyak lima orang yang mengatasnamakan pemuda Nahdlatul Ulama (NU) menemui Presiden Israel, Issac Herzog. Menanggapi hal itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan sikap Indonesia sudah sesuai dengan UUD 1945.

“Ya ditanyakan saja ke PBNU, karena sikap pemerintah itu jelas sesuai pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, jelas sekali,” kata Jokowi kepada wartawan di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Selasa (16/7/2024).

Jokowi menegaskan Indonesia akan selalu ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

“Indonesia akan selalu ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Itu yang terus kita pegang,” ujar Jokowi.

Diketahui, viral di media sosial sebuah foto yang memperlihatkan lima tokoh muda NU berpose bersama Presiden Israel. Foto mereka bersama Presiden Israel ini langsung heboh di dunia maya, bahkan menjadi trending topik di X.

Sebelumnya diberitakan, PBNU siang ini akan memanggil lima orang yang mengatasnamakan pemuda Nahdlatul Ulama berkunjung ke Israel dan bertemu Presiden Isaac Herzog, siang ini. Kelima orang tersebut adalah adalah Sukron Makmun, Zainul Maarif, Munawir Aziz, Nurul Bahrul Ulum, dan Izza Annafisah Dania.

"Iya, langsung dipanggil oleh Gus ketum (Yahya Cholil Staquf). insya Allah (jam 2) di kantor PBNU Kramat," kata Ketua PBNU bidang pendidikan, Moh Mukri saat dihubungi MNC Media.

Mukri mengatakan pemanggilan tersebut dilakukan untuk meminta pertanggung jawaban. Serta memberikan saksi tegas jika terbukti menyalahgunakan nama besar NU.

"Kalau memang terbukti dia bersalah menyalahgunakan nama besar NU untuk jualan seperti itu itu sangat-sangat mengecewakan dan tidak sensitif. Jadi nanti makanya dipanggil segera akan dimintai pertanggungjawaban kalau memang terbukti melakukan pelanggaran saya yakin akan terkena sanksi," ucapnya.

Adapun sanksi terberat adalah pemberhentian dari kepengurusan PBNU. Selanjutnya jika salah satu dari mereka merupakan Dosen yang aktif di Unusia, juga akan diberhentikan. "Iya pemberhentian dari kepengurusan atau kalau dia dosen pemberhentian dari dosen. itu pelanggaran berat, pelanggaran etik," tuturnya.

(Angkasa Yudhistira)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement