Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Cari Bukti Kuat, Pengacara Terpidana Kasus Vina Cirebon Optimistis Bisa Ajukan PK

Agung Bakti Sarasa , Jurnalis-Selasa, 16 Juli 2024 |14:45 WIB
 Cari Bukti Kuat, Pengacara Terpidana Kasus Vina Cirebon Optimistis Bisa Ajukan PK
Ilustrasi (Foto: Istimewa/Okezone)
A
A
A

 

BANDUNG - Tujuh terpidana kasus pembunuhan Vina Cirebon yakni Jaya, Supriyanto, Eka Sandi, Hadi Saputra, Eko Ramadhani, Sudirman, dan Rivaldi Aditya Wardana berencana mengajukan Peninjauan Kembali (PK).

Kuasa hukum terpidana, Jutek Bongso mengatakan bahwa dalam rangka mengumpulkan bukti kuat, pihaknya akan bertemu langsung dengan para terpidana yang saat ini masih ditahan di Rutan Kelas IA Bandung atau Rutan Kebonwaru.

"Memang hari ini kami dijadwalkan untuk bertemu dengan para terpidana. Ada beberapa hal yang kami ingin konfirmasi langsung dengan para terpidana, hal-hal informasi dalam rangka pengumpulan bukti atau novum untuk rancangan memori PK kami," ucap Jutek, Selasa (16/7/2024).

Pihaknya pun optimistis bisa mengajukan PK dalam perkara ini. Oleh karena itu, dia bersama 100 lebih kuasa hukum lainnya berusaha untuk mengumpulkan alat bukti baru sebelum nantinya mengajukan PK.

"Optimistislah. Makanya kami tidak terburu-buru mengajukan PK dengan novum yang seadanya. Kami ini kan bekerja 100 orang lebih tentu kami banyak pertimbangan, saya dengan Bang Ruli selaku koordinator tim tentu mempertimbangkan banyak hal untuk PK supaya kami jangan terburu-buru sehingga nanti lemah yang kami ajukan," tuturnya.]

Dengan pengumpulan alat bukti tersebut, kata Jutek, pihaknya akan menguji terkait kekeliruan dan kesaksian palsu yang terjadi pada 2016 silam.

"Sehingga kami kumpulkan sebanyak mungkin, kami luruskan yang menurut kami pada 2016 lalu ada kekeliruaan, kesaksian palsu, ya kita uji aja dulu. Kalau itu terbukti, itu kan novum bahwa itu kan kasus tidak benar," tandasnya.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement