DEPOK - Sekretaris Dinas Pendidikan (Sekdisdik) Kota Depok, Sutarno mengatakan pihaknya siap memberikan pendampingan psikologi bagi 51 calon peserta didik (CPD) yang gagal masuk SMA Negeri buntut kasus mark up nilai rapor hingga mencapai 20 persen
"Kami belum melakukan langkah itu tapi kami siap untuk menyiapkan psikolog apabila nanti dibutuhkan. Tapi sampai saat ini kan anak-anak sudah memperoleh sekolah dan saat ini sudah MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah) di swasta nanti akan kita evaluasi perkembangannya. Enggak tinggal diam sampai di sini tapi akan kita evaluasi perkembangan berikutnya," kata Sutarno kepada wartawan di Sukmajaya, Kota Depok, Rabu (17/7/2024).
Sutarno mengatakan Disdik Depok juga tak segan memberikan pembinaan hingga sanksi tegas kepada oknum guru dan lainnya yang terlibat dalam praktik cuci rapor itu.
"Sebuah kejadian yang memang Dinas Pendidikan tidak inginkan tentunya. Ada pihak pihak-pihak guru yang mesti harus kami lakukan pembinaan," ucapnya.
Sutarno mengatakan bahwa Disdik Depok tak lepas tangan membiarkan 51 CPD tak memperoleh sekolah. Pihaknya akan tetap memfasilitasi hingga memperoleh sekolah meski swasta.
“Kami tidak membiarkan anak 51 tersebut tidak memperoleh sekolah tetapi kita fasilitasi. Kami fasilitasi supaya anak yang kemarin dibatalkan dari SMA 1 tersebut bisa masuk SMA tentunya yang sesuai dengan SMA di lokasi di Kota Depok," ucapnya.
Sebelumnya, Kepala Sekolah (Kepsek) SMPN 19 Depok, Nenden Eveline Agustina mengakui ada kesalahan tersebut dan siap menerima konsekuensinya. Ia menegaskan akan bertanggungjawab terhadap 51 peserta didik yang dianulir untuk sekolah di swasta.