Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Perlawanan Ken Dedes Gadis Cantik Anak Pendeta saat Diculik Penguasa Tumapel

Avirista Midaada , Jurnalis-Rabu, 24 Juli 2024 |06:58 WIB
Perlawanan Ken Dedes Gadis Cantik Anak Pendeta saat Diculik Penguasa Tumapel
Ilustrasi Ken Dedes (Foto: istimewa/Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Ken Dedes dikisahkan diculik oleh penguasa Tumapel Tunggul Ametung. Peristiwa ini terjadi saat Ken Dedes ditinggal oleh ayahnya Mpu Purwa di rumah untuk bertapa di hutan belantara.

Tunggul Ametung mendatangi rumah Ken Dedes yang terkenal dengan kecantikannya. Kecantikan Ken Dedes ini membuat Tunggul Ametung lupa diri, hingga akhirnya nekat menculik dan membawa kabur Ken Dedes.

Saat diculik oleh Tunggul Ametung, Ken Dedes meronta dan melawan, tapi tangan akuwu semakin kuat menggenggam tangan Ken Dedes. Sang akuwu Tumapel itu pun berkata dengan penuh nafsu bahwa sekali putri Mpu Purwa itu tertangkap olehnya, maka ia pun tak akan melepaskannya.

"Ken Dedes pun langsung menyemburkan kutukan dan sumpah serapah kepada akuwu," demikian dikutip dari buku "Hitam Putih Ken Arok : Dari Kejayaan hingga Keruntuhan".

Namun si akuwu itu tetap bergeming. Ia bahkan dengan nada sarkasme menyuruh Ken Dedes untuk melontarkan seluruh kutukan kepadanya. Karena bagi akuwu sudah menjadi kebiasaan kaum brahmana yang suka mengutuk orang di luar kastanya.

Namun, akuwu berkata kepada Dedes bahwa ia akan memperlihatkan bahwa seluruh brahmana tidak akan berbuat apa-apa ketika seorang brahmani, putri Mpu Purwa ini ia dudukan di singgasana Tumapel sebagai paramesywarinya

Perlawanan yang dilakukan oleh Ken Dedes kian kuat. Tapi semakin ia melawan dengan melontarkan kecaman keras dan si akuwu justru semakin keras jawabannya. Kepada Dedes, si akuwu menyatakan bahwa dirinya tidak perlu takluk dan tunduk kepada nilai-nilai agama yang diyakini Dedes.

Si akuwu juga mengatakan kepada Dedes kalau masyarakat Tumapel, baik itu orang tani, kelompok masyarakat Buddha tidak membutuhkan dewa-dewa yang diyakini Dedes dan kaum brahmana. Mereka hanya butuh menyembah Dewa Wisnu yang maha pemurah dan penyayang.

Kaum brahmana sendiri, kata si akuwu bisa hidup karena kemurahan dirinya sebagai penguasa Tumapel. Bahkan Tunggul Ametung dengan terang-terangan memprovokasi Ken Dedes untuk tidak lagi mempercayai dewa-dewa di dalam Hindu seperti yang dilakukan kaum brahmana. Sebab dewa-dewa yang diyakini Ken Dedes dan kaum brahmana itu hanya dongeng dan khayalan belaka.

Mendengar pernyataan itu, Ken Dedes langsung menuduh si akuwu sebagai sosok yang pongah dan congkak. Namun si akuwu balik menyatakan bahwa justru kaum brahmana yang lebih pongah, di mana mereka ini justru suka merangkak- rangkak dan ngesot di hadapan kaum satria.

Kaum brahmana itu, bagi Tunggul Ametung tak lebih dari kaum munafik. Mereka meyakini bahwa diri mereka berada pada strata atas. Tetapi dalam kenyataannya justru berada di bawah ketiak kaum satria.

Termasuk Ken Dedes, oleh si akuwu dituduh sebagai orang yang tidak jujur. Sebab, perempuan itu dalam kenyataannya telah ada di dekapannya, karenanya selamanya perempuan yang terkenal cantik, dan sebagai brahmani itu tidak akan bisa lepas dari cengkraman dari akuwu Tumapel tersebut.

(Fakhrizal Fakhri )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement