Sekalipun terpaan angin sangat kencang, namun candi tersebut tetap kokoh dan tidak roboh. Berdasarkan analisa karbon yang dilakukan para ahli, diperkirakan bahwa Candi Angin dibangun sebelum pembangunan Candi Borobudur. Ciri-ciri Candi Angin tidak adanya ornamen - ornamen Hindu dan Buddha. Disimpulkan bahwa Candi Angin diperkirakan dibangun sebelum kebudayaan Hindu dan Buddha, berbaur dengan kebudayaan asli Jawa.
Candi Bubrah menjadi peninggalan Ratu Jay Shima yang terakhir. Dinamakan Candi Bubrah, karena saat ditemukan, kondisi candi tersebut sudah luluh lantak. Dari segi arsitektur dan gaya bangunannya, candi tersebut dibangun pada sekitar abad ke-9 Masehi dengan bercorak kebudayaan Buddha.
Candi yang dibuat dari bahan batu andesit tersebut berukuran 12 x 12 meter. Ketika ditemukan reruntuhan candi tersebut, ukuran ketinggiannya tersisa kira-kira hanya dua meter saja.
(Awaludin)