Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Miris, Siswa SD Belajar di Lantai Gara-Gara Dana BOS Terpotong Tanpa Alasan hingga Nol

Ismail Sangaji , Jurnalis-Minggu, 28 Juli 2024 |17:36 WIB
Miris, Siswa SD Belajar di Lantai Gara-Gara Dana BOS Terpotong Tanpa Alasan hingga Nol
Dana BOS tak kunjung cair, siswa sekolah belajar di lantai (Foto: Sangako/Okezone )
A
A
A

TALIABU - Proses belajar mengajar di sekolah tentunya harus disertai dengan fasilitas yang nyaman. Tapi kenyamanan untuk belajar yang diharapkan itu tidak dirasakan oleh para siswa di Sekolah Dasar Naskat Bahu, Kecamatan Taliabu Selatan, Kabupaten Pulau Taliabu, Maluku Utara. 

Pasalnya, hampir di semua ruang kelas tidak ada fasilitas kursi maupun meja untuk memberikan rasa nyaman kepada para siswa menyerap pelajaran dari guru. 

Para siswa pun terpaksa belajar diatas lantai dengan kondisi yang memprihatinkan.

Tidak hanya pada ruang kelas. Ruang guru pun tidak terdapat meja dan kursi. Hanya satu kursi dan meja yang menjadi tempat kepala sekolah bekerja. 

Para guru pun harus menyesuaikan dengan kondisi yang ada bekerja diatas lantai seperti murid mereka belajar.

Kepala sekolah Ode Nurlela mengatakan, kondisi ini sudah lama terjadi bahkan SD Naskat Bahu bahkan harus berbagi waktu dengan siswa SMP yang masuk pada siang hari. 

 

Nurlela bilang, ada beberapa kelas yang punya kusi namun juga tidak cukup sehingga siswa lainnya yang tidak kebagian kursi harus melantai. Kepsek juga mengaku selama dua tahun sekolah mereka tidak pernah menerima dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).

"Dua tahun kemarin kan dana bos kita terhambat, tidak ada yang masuk itu waktu kita lihat di Dapodik sekolah itu disalurkan (di transfer) tetap ada tulisan dibawah terpotong sesuai uang yang disalurkan itu jadi sisanya nol," kata Nurlela.

Di tahun 2023 juga terjadi hal yang serupa, dana BOS yang di transfer ke rekening sekolah tidak pernah diterima oleh Kepsek.

"Jadi kita cek di buku rekening kosong. Saya pikir tahun depan setelah saya selidiki katanya masalahnya tidak di laporkan jadi saya pikir akan cair tahun depan. Nah tahun 2023 ternyata kasusnya juga sama begitu. Jdi fasilitas yang ada ini kadang milik pribadi ada juga kita hutang yang penting kegiatan belajar mengajar ini tetap berjalan," ungkapnya.

(Khafid Mardiyansyah)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement