Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

PBNU Sayangkan "Serangan Terbuka" Nusron Wahid ke Gus Yahya

Maruf El Rumi , Jurnalis-Senin, 29 Juli 2024 |15:06 WIB
PBNU Sayangkan
Wasekjen PBNU Suleman Tarigan menyayangkan pernyataan Nusron Wahid. (Foto: PBNU)
A
A
A

JAKARTA  - Wakil Sekjen PBNU Suleman Tanjung menyayangkan statemen Nusron Wahid yang secara vulgar mengoreksi pernyataan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf. Meski Nusron memberi pernyataan dalam kapasitas anggota DPR RI, tapi saat bersamaan dia merupakan ketua LPP PBNU. 

Wakil Sekjen PBNU Suleman Tanjung mengatakan "serangan" terbuka yang disampaikan Nusron terhadap ketua umum tidak elok karena statustnya sebagai ketua LPP PBNU. Pernyataan Nusron yang mengoreksi Gus Yahya, kata Suleman, justru menjadi tanda tanya bagi elit PBNU. 

“Pak Nusron ini memang jabatannya dulu di PBNU wakil Ketua umum, (tapi) sekarang dia jadi ketua LPP,” kata Suleman kepada wartawan, Senin (29/7). Menurut Suleman, penurunan jabatan Nusron, sebenarnya tidak ada masalah karena dilakukan untuk menegakkan peraturan organisasi. 

Alsaannya, jabatan wakil ketua umum tidak dibenarkan jika dirangkap dengan jabatan politik. "Perlu disampaikan juga, pernyataan Gus Yahya tentang Pansus Haji sebenarnya sebatas menjawab pertanyaan wartawan saat konferensi pers pleno PBNU," ujar Suleman. 

Dikatakan Suleman, Gus Yahya juga mengatakan pada wartawan yang tanya bahwa Pansus haji bukanlah urusan PBNU. Namun karena wartawan tetap memaksa tanya, Gus Yahya kemudian menjawab secara normatif bahwa pelaksanaan haji bisa dilihat dari respons atau survei masyarakat apakah pelaksanaan haji kali ini berhasil atau tidak.

 

Faktanya, kata Suleman mengutip Gus Yahya, banyak masyarakat menilai jika penyelenggaraan haji kali ini lebih baik dibandingkan sebelumnya. Karena itu, tambah Suleman, jika Pansus tetap jalan, Gus Yahya menduga ada masalah pribadi di dalamnya.  

Sebelumnya, disapa Gus Yahya menduga pembentukan Pansus Haji atas dasar masalah pribadi karena Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas merupakan adik Ketum PBNU. Situasi tersebut, diduga Gus Yahya, menimbulkan pertanyaan jangan-jangan ini masalah pribadi, ini jangan-jangan. 

"Jangan-jangan gara-gara menterinya adik saya misalnya gitu. Itu kan masalah," ujar Gus Yahya usai Rapat Pleno PBNU di Hotel Bidakara, Jakarta, Minggu (28/7/2024). Dia menduga ada sentimen pribadi yang mengincar dirinya, namun karena sang adik merupakan Menteri Agama maka ikut diseret dalam permasalahan ini. 

"Jangan-jangan karena dia sebetulnya yang diincar PBNU ketua umumnya kebetulan menterinya adik saya lalu diincar karena masalah-masalah alasan pribadi begini. Nanti kita lihat aja bagaimana kelanjutannya,” pungkasnya.
 

(Maruf El Rumi)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement