JAKARTA - Mayoritas masyarakat menginginkan orang baru menjadi pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2024-2029. Untuk latar belakang profesi paling diharapkan publik mengisi KPK adalah aktivis antikorupsi. Hal ini diketahui dari hasil survei terkini Litbang Kompas.
Berdasarkan hasil survei Litbang Kompas, mayoritas responden memilih pimpinan KPK yang akan datang diisi oleh orang-orang baru, bukan yang sebelumnya pernah menjabat.
Survei dengan pertanyaan, 'Menurut anda, sebaiknya untuk KPK periode lima tahun ke depan (2024-2029) tetap perlu menyisakan ada komisioner periode sebelumnya (2019-2024) atau semuanya orang baru?', hasilnya 51,4 persen memilih orang baru, 51,4 persen memilih semua harus orang baru, 46,7 persen tetap ada komisioner lama selain yang baru, dan 1,9 menyatakan tidak tahu.
Pendaftar capim KPK pun memiliki beragam latar belakang profesi, mulai dari aktivis antikorupsi, Polisi, TNI, hingga Jaksa.
Survei dengan pertanyaan 'Dari latar belakang berikut ini, mana yang paling Anda harapkan ada dalam komposisi pimpinan KPK?', menghasilkan, sebagian besar responden memilih pimpinan KPK berlatar belakang aktivis antikorupsi.
Aktivis antikorupsi: 50,7 persen
Akademisi: 11,4 persen
Hakim: 10,9 persen
TNI: 7,2 persen
Polisi: 6,4 persen
Jaksa: 4,7 persen
Pengacara: 4,5 persen
Lainnya: 1,4 persen
Tidak tahu: 2,8 persen
Dalam survei tersebut juga didapati pertanyaan soal kepuasan reaponden terhadap kinerja KPK saat ini. Hasilnya, 61,3 persen tidak puas, 34,9 persen puas, dan tidak tahu 3,8 persen.