JAKARTA - DPR RI mengajak para delegasi Indonesia- Pacific Parlementary Partnership (IPPP) berkeliling ke Kebun Raya Bogor hingga ke Institut Pertanian Bogor (IPB) pada sidang kedua forum tersebut.
Dalam kesempatan itu, DPR menyebutkan bahwa Indonesia memiliki peluang kerja sama baru antara negara anggota IPPP. Salah satunya adalah pengembangan varietas-varietas tanaman yang memiliki agroklimat yang sama dengan daerah-daerah Pasifik.
"Ini untuk best practice kemudian juga mungkin membuka untuk kerja sama kerja sama lain. Setelah datang ke Kebon Raya Bogor, mereka mengaku jadi banyak ide. Misalnya di negara Fiji, mereka baru punya varitas bambu itu tiga, mereka ingin kita bantulah supaya varietas bambunya lebih banyak yang bisa digunakan," ujar Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) Fadli Zon dalam keterangannya, Senin (29/7/2024).
Selain melihat varietas Anggrek, delegasi yang hadir juga diajak berkeliling ke Kebon Raya seluas 87 hektare tersebut, termasuk melihat Istana Presiden yang ada di dalam Kebon Raya Bogor. Para delegasi sendiri merasa terkesan dengan hosting DPR dalam penyelenggaraan konferensi IPPP ke-2.
Di IPB, ketua dan anggota parlemen negara-negara Pasifik peserta Sidang ke-2 IPPP mengunjungi Science and Techno Park di mana IPB juga berfokus pada pertanian, pangan, kelautan, dan biosains tropis yang lekat dengan karakter negara-negara Pasifik.
Fadli mengatakan, field trip itu menghadirkan peluang signifikan untuk mengeksplorasi solusi inovatif dan memperkuat upaya kolaboratif di bidang-bidang tersebut. Menurutnya, delegasi terkesan dengan inovasi produk-produk kelautan yang dilakukan IPB.
“Misalnya produksi rumput laut yang dijadikan lotion dan berbagai turunan yang lain, termasuk kerajinan dari bambu untuk Tumbler. Mereka mempunyai produk-produk itu yang diserap oleh industri dan dibuat oleh industri,” terangnya.
“Para ketua parlemen yang hadir dan anggora delegasi lainnya sangat senang, bagi mereka ini istilahnya eye opening. Membuka mata mereka bahwa sebenarnya banyak yang bisa dilakukan. Contoh inovasi itu memberikan inspirasi bagi mereka,” sambung Fadli.
Ia menyebut para delegasi menyatakan keinginan untuk menjalin kerja sama lebih lanjut dengan IPB di masa depan. Dengan semangat kolaborasi internasional, kata Fadli, inovasi di IPB University diharapkan dapat memberikan dampak positif yang lebih luas dan bermanfaat bagi Indonesia dan negara-negara Pasifik.
“Parlemen tidak dapat bekerja sendiri, sinergi dengan pemerintah dan pemangku kepentingan lain seperti universitas sebagai sektor pendidikan juga sangat penting,” ungkapnya.
(Fakhrizal Fakhri )