JAKARTA - Pakar Komunikasi Politik Universitas Indonesia (UI) Effendi Gazali menyebut anggota legislatif (Aleg) DPRD Partai Perindo di daerah memiliki potensi untuk masuk ke tingkat nasional.
Hal itu karena para anggota legislatif terpilih mampu menangkap peluang yang sulit tergerus.
Hal itu disampaikan Effendi usai berdialog dengan peserta Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) Partai Perindo, di Jakarta Concert Hall, Jakarta Pusat, Selasa (30/7/2024). Dia menilai ratusan anggota legislatif yang mengikuti Mukernas memiliki peluang untuk masuk ke tingkat nasional.
"Kami mengapresiasi gak gampang loh jadi anggota DPRD di Indonesia. Padahal kalau kita tahu berbeda degan konstalasi dengan pemilu presiden. Itu yang perlu diapresiasi. Kedua setelah mendengar mereka berjuang banyak sekali yang menjadi modal untuk ke tingkat nasional," kata Effendi.
Dia melihat anggota legislatif Partai Perindo mampu membangun kerjasama dengan berbagai komunitas hingga degan akademisi. Dengan demikian, mereka mampu melihat kondisi dan menjangkau suara yang tidak dapat tergerus.
"Sehingga di tempat-tempat yang ga dapat jadi dapat," jelasnya.
Meski dmeikian para anggota harus memiliki perjuangan bersama untuk melawan parlementary trashold. Effendi menilai sistem tersebut tidak masuk akal dan tidak ada di negara-negara mana pun.
Dia menilai parlementary trashold telah membuang suara masyarakat yang jelas memilih. Padahal hal itu merupakan suara politik yang seharusnya juga diakomodir oleh negara.
"Di negara mana pun kalau kita betul mau berdemokrasi bukan suara itu terbuang begitu saja entah itu dipakai atau tidak tapi mereka bisa sampai ke sana," jelasnya.
"Nanti mereka ada konsekuensi tidak masuk komisi tertentu karena jumlahnya tidak banyak tapi ada suara di fraksi gabungan," jelasnya.
Selanjutnya, Partai Perindo harus memiliki keinginan yang tinggi agar Perindo menjadi politik yang memiliki sekala nasional. Perindo menjadikan lagu Perindo dan gerobak Perindo sebagai sesuatu yang besar.
(Khafid Mardiyansyah)