"Kamu dibawa ke kantor polisi?" tanya Farhat Abbas. "Dibawa," jawab Aldi.
"Apa yang terjadi di kantor polisi?" tanya Farhat Abbas.
"Langsung dipukulin," jawab Aldi.
Farhat Abbas kemudian bertanya siapa polisi yang menangkap Aldi pada saat kejadian tersebut.
"Pak Rudiana sama rekan-rekannya," jawab Aldi.
"Tahu itu Rudiana dari mana?" tanya Farhat Abbas.
"Sudah 2 minggu kejadian lihat HP dan TV gitu," jawab Aldi.
Farhat Abbas juga bertanya terkait waktu penangkapan tersebut. "Setengah 5 sore. Jadi masih kelihatan wajah," jawab Aldi.
Aldi mengaku, dirinya langsung ditangkap tanpa adanya surat penangkapan maupun penyelidikan.
"Enggak ada (surat). Tahu-tahunya langsung ditangkap aja semua. Sampai di mobil dipukulin. Sampai di Polsek, saya turun disuruh jalan bebek dari gerbang. Banyak polisi pada baris dis itu. Ada yang ditendang, ada yang dipukul, ada yang diinjek," kata Aldi.
Aldi mengatakan, dirinya mendapatkan penyiksaan dari polisi hampir 6 jam. "Setengah 6 (sore) sudah dipukul sampai jam 12 malam masih dipukul," akunya.
"Bisa dipraktikkan cara memukulnya?" tanya Farhat Abbas.
"Ya banyak sih kalau dipraktikin mah. Ada yang diinjek, ada yang dibalsem muka tuh. Ada yang mata dibalsem, semuanya dibalsem. Jadi mata enggak bisa ngelihat. Polisi ganti sift, semua mukul," timpal Aldi.
Mendengar kesaksian Aldi tersebut, Farhat Abbas terlihat tak bisa menahan tangisnya. Tampak dirinya mengambil sebuah tisu untuk mengusap air matanya.
"Apa yang dikatakan polisi saat memukul?" tanya Farhat Abbas.
"Suruh ngaku pak. ‘Kamu ngaku aja, kamu ngaku aja’. Tapi saya nggak tahu apa-apa, jadi saya bilang terus ‘enggak tahu, enggak tahu’," tuturnya.
(Fakhrizal Fakhri )