TEHRAN – Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh dan salah satu pengawalnya terbunuh setelah tempat tinggal mereka menjadi sasaran di Teheran, menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh IRGC. Haniyeh berada di Teheran untuk menghadiri upacara pelantikan Presiden Iran Masoud Pezeshkian pada Selasa (30/7/2024).
"Dengan rasa belasungkawa kepada bangsa Palestina yang heroik dan bangsa Islam serta para pejuang Front Perlawanan dan bangsa Iran yang mulia, pagi ini (Rabu) kediaman Bapak Dr. Ismail Haniyeh, kepala kantor politik Perlawanan Islam Hamas, diserang di Teheran, dan setelah insiden ini, ia dan salah seorang pengawalnya tewas," bunyi pernyataan tersebut dikutip dari Tehrantimes.
Media Iran tersebut tidak memberikan rincian tentang bagaimana Haniyeh dibunuh, dan Garda Revolusi mengatakan serangan itu sedang diselidiki. Tehrantimes hanya mengatakan jika investigasi lebih lanjut atas insiden ini sedang dilakukan.
Namun, analis di televisi pemerintah Iran segera menyalahkan Israel atas serangan itu. Israel sendiri tidak segera berkomentar namun sering kali tidak memberikan komentar terkait pembunuhan yang dilakukan oleh badan intelijen Mossad mereka.
Belum ada reaksi langsung dari Gedung Putih. Amerika Serikat (AS). Pembunuhan tersebut terjadi pada saat yang genting, yakni ketika pemerintahan Presiden AS Joe Biden berusaha mendorong Hamas dan Israel untuk menyetujui setidaknya gencatan senjata sementara dan kesepakatan pembebasan sandera.