Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kisah Pilot Marinir Rela Tukar Nyawa demi Bantu Kopassus yang Terkepung Pasukan Fretilin

Tim Okezone , Jurnalis-Rabu, 31 Juli 2024 |06:35 WIB
Kisah Pilot Marinir Rela Tukar Nyawa demi Bantu Kopassus yang Terkepung Pasukan Fretilin
Mayor Anumerta Marinir Sugeng Hardjotaruno (Info Historia)
A
A
A

MAYOR Anumerta Marinir Sugeng Hardjotaruno salah satu pahlawan yang gugur dalam pertempuran merebut Timor Timur atau Timor Leste pada 1976. Prajurit elite Korps Komando Operasi atau KKO (Marinir sekarang) mendapatkan Bintang Sakti atas jasa dan keberaniannya menghadapi pasukan Fretilin.

Sugeng Hardjotaruno saat itu berpangkat kapten TNI dan merupakan penerbang atau pilot andalan KKO. Ia ditugaskan mendukung operasi darat di palagan Timor Timur 1976.

Dikutip dari Info Historia-Buletin Kesejarahan TNI AL, Sugeng adalah satu dari lima penerbang helikopter pertama Korps Marinir yang  dilantik pada 1961. 

Saat bertugas di Timor Timur, Sugeng menggunakan helikopter jenis Hughes 500 milik maskapai Pelita Air Service yang diperbantukan di Angkatan Laut dan tugasnya adalah sebagai pengarah tembakan dari udara, pengiriman pasukan ke garis depan dan penjemputan pasukan serta evakuasi prajurit yang terluka.

Pada Agustus 1976, Kapten Sugeng yang saat itu tengah off karena baru saja kembali dari tugas penerbangan mendapat berita bahwa satu regu pasukan Resimen Para Komando Angkatan Darat atau RPKAD (Kopassus sekarang) lagi terkepung tentara Fretilin di salah satu sudut kota Beaco.

Gencarnya serangan dan ketatnya pengepungan Fretilin menyebabkan pasukan RPKAD saat itu hampir kehabisan amunisi. 

Sugeng Hardjotaruno yang mendengar berita tersebut spontan mengajukan diri untuk mengirim amunisi ke pasukan RPKAD yang tengah terjepit di Beaco.

 

Tidak mudah mendekati posisi pasukan RPKAD karena dari arah bawah pasukan Fretilin juga gencar melepaskan tembakan ke arah helikopter Hughes 500 Kapten Sugeng.

Setelah berputar-putar mencari posisi dropping yang aman dijangkau pasukan RPKAD, Kapten Sugeng berhasil melaksanakan misinya. Pasukan RPKAD berhasil memperoleh amunisi sehingga mampu melancarkan serangan balik.

Namun keberhasilan tersebut harus dibayar dengan nyawa Kapten Marinir Sugeng. Sang pilot pemberani yang saat itu tengah duduk di kursi pilot gugur tertembak sniper Fretilin.

Atas dedikasi dan kepahlawanannya, Kapten Marinir Sugeng Hardjotaruno dianugerahi Bintang Sakti berdasarkan Keppres Nomor 069/TK/TH. 1978 tanggal 14 Desember 1978 dan pangkatnya dinaikkan menjadi Mayor Marinir Anumerta.

(Salman Mardira)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement