GAZA - Presiden Palestina Mahmoud Abbas "mengutuk keras" pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh yang diduga dilakukan Israel di Teheran. Abbas meminta rakyat dan pasukan Palestina terus bersatu, tetap sabar, dan berdiri teguh melawan pendudukan Israel.
Dikutip kantor berita Palestina WAFA, Abbas menyebut pembunuhan tersebut sebagai tindakan pengecut. "Presiden Mahmoud Abbas dari Negara Palestina mengutuk keras pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh, menganggapnya sebagai tindakan pengecut dan eskalasi serius," kata Abbas dalam pernyataan tersebut.
Penasihat Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengatakan kepada kepada Al Arabiya menyebut pembunuhan Ismail Haniyeh adalah kejahatan baru Israel. "Kami mendukung Hamas dan sekarang kami harus bersatu," ujarnya.
Dalam pernyataan terpisah, Hamas berduka atas kematian Haniyeh, yang menurutnya terbunuh dalam “serangan berbahaya Zionis di kediamannya di Teheran.”
Garda Revolusi Iran juga mengonfirmasi kematian pemimpin Hamas di Teheran saat ia menghadiri pelantikan presiden baru negara itu. Menurut Garda Revolusi Iran kediaman Ismail Haniyeh, yang merupakan kepala kantor politik Perlawanan Islam Hamas diserang di Teheran.
Akibat insiden ini, dia dan salah satu pengawalnya tewas. Garda Nasional mengatakan serangan itu sedang diselidiki. Meski tidak ada yang langsung mengaku bertanggung jawab atas pembunuhan itu tetapi kecurigaan langsung tertuju pada Israel.
Negara zionis tersebut telah bersumpah membunuh Haniyeh dan para pemimpin Hamas lainnya atas serangan kelompok itu pada 7 Oktober di Israel yang menewaskan 1.200 orang dan mengakibatkan sekitar 250 orang lainnya disandera.
Haniyeh dan keluarga besarnya terus diburu Israel menyusul janji Israel untuk membasmi Hamas sampai akar-akarnya dari muka bumi. Mengutip sumber medis Palestina, Times of Israel melaporkan 14 anggota keluarga Ismail Haniyeh tewas dalam serangan udara Israel yang dilakukan di lingkungan Sheikh Radwan di Jalur Gaza.
Menurut laporan, saudara laki-laki dan keponakan Haniyeh tewas dalam serangan udara tersebut. Cucu perempuan Haniyeh dilaporkan tewas akibat serangan Israel yang menargetkan keluarganya pada April lalu.
Sebanyak enam puluh kerabat Haniyeh telah tewas dalam perang enam bulan tersebut, termasuk 14 orang yang tewas setelah serangan udara Israel menghantam rumah keluarga di Kota Gaza pada bulan Oktober
(Maruf El Rumi)