Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Saat Kiai Ahmad Dahlan Undang Tokoh Komunis Jadi Pembicara dalam Rapat Muhammadiyah di Yogyakarta

Fakhrizal Fakhri , Jurnalis-Kamis, 01 Agustus 2024 |06:00 WIB
Saat Kiai Ahmad Dahlan Undang Tokoh Komunis Jadi Pembicara dalam Rapat Muhammadiyah di Yogyakarta
Pendiri Muhammadiyah KH Ahmad Dahlan (Foto: Uhamka)
A
A
A

JAKARTA - KH Ahmad Dahlan merupakan pendiri Muhammadiyah yang berhasil mendirikan ormas Islam yang sukses di bidang pendidikan. Tokoh Islam yang juga Pahlawan Nasional itu dikenal sebagai tokoh yang bergaul dengan kelompok mana pun, salah satunya tokoh komunis.

Bahkan, Ahmad Dahlan pernah mengundang tokoh komunis dalam rapat di Muhammadiyah.

Dalam buku "KH Ahmad Dahlan Si Penyantun", Imron Mustofa mencatat tentang pertemuan antara KH Ahmad Dahlan dengan Semaun dan Darsono, tokoh golongan kiri dan aktivis dari Indische Sociaal Democratische Vereniging (ISDV) yang kelak menjadi pentolan Partai Komunis Indonesia (PKI).

Kedua tokoh komunis itu diundang KH Ahmad Dahlan ke Kauman, Yogyakarta, yang menjadi pusat dakwahnya.

H.M. Sudja’ dalam buku "Cerita Tentang Kiai Haji Ahmad Dahlan" mencatat bahwa dalam pertemuan itu Darsono menyebut pemerintah Hindia-Belanda sebagai kapitalis dan imperialis yang menindas dan merampas kesejahteraan rakyat. Sementara Semaun banyak bicara mengenai ketimpangan antara si kaya dan si miskin.

Setelah Darsono dan Semaun selesai pidato. Pimpinan pertemuan mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi pidato Darsono dan Semaun.

Tujuan KH Ahmad Dahlan mengundang aktivis komunis tak lain untuk memperkuat pemaknaan keadilan sosial dalam Islam.

Sebagaimana diketahu bahwa gagasan utama komunisme adalah perjuangan sosial. Tampaknya KH Ahmad Dahlan ingin mempelajari perspektif lain mengenai misi sosial bagi umat. Perspektif alternatif itu sangat berguna untuk mendalami makna surat Al-Ma’un.

Di dalam surat Al-Ma’un, KH Ahmad Dahlan mendefinisikan orang-orang miskin bukan hanya pada soal ketiadaan harta, tapi pada ‘posisi ketidakberdayaan’. Pemahaman inilah yang di kemudian hari membuat Kiai Dahlan menggarap dakwah Islam di berbagai bidang dari sosial, pendidikan dan kesehatan.

 

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement