Para pemimpin regional dan diplomat Arab biasanya memandang Haniyeh sebagai seorang moderat dalam kelompok tersebut.
Kematian Haniyeh, yang memainkan peran utama dalam perundingan bersama Yehiya Sinwar, pemimpin Hamas di Gaza, mengancam akan menggagalkan perundingan.
Haniyeh adalah "seseorang yang melihat nilai dari sebuah kesepakatan dan berperan penting dalam mendapatkan terobosan tertentu dalam perundingan," bebernya.
Namun, pembunuhan Haniyeh menuai kecaman dari seluruh dunia Arab dan Muslim, termasuk sumpah balas dendam dari Iran dan sekutunya.
"Rezim Zionis kriminal dan teroris membunuh tamu kami yang terkasih di dalam rumah kami dan membuat kami berduka, tetapi itu membuka jalan bagi hukuman berat yang akan dijatuhkan padanya," kata pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei
(Rina Anggraeni)