JAKARTA — Ribuan orang berunjuk rasa di jalan-jalan ibu kota Venezuela pada Sabtu 3 Agustus 2024. Mereka mengibarkan bendera nasional dan menyanyikan lagu kebangsaan untuk mendukung kandidat oposisi yang mereka yakini memenangkan pemilihan presiden (Pilpres) dengan telak.
Demonstrasi tersebut buntut dari protes atas pihak berwenang yang telah menyatakan Presiden Nicolas Maduro sebagai pemenang pemilu Minggu lalu, namun belum menghasilkan penghitungan suara yang membuktikan bahwa ia menang. Kendati Maduro juga meminta para pendukungnya untuk menghadiri demonstrasi pada Sabtu di tempat lain di Caracas.
Sesmentara Pemerintah telah menangkap ratusan pendukung oposisi yang turun ke jalan beberapa hari setelah pemilu yang disengketakan, dan presiden serta kadernya mengancam juga akan menahan pemimpin oposisi, María Corina Machado, dan calon presiden pilihannya, Edmundo González.
Pada Sabtu, para pendukung meneriakkan dan bernyanyi ketika Machado tiba di rapat umum di Caracas. Dengan gembira, mereka berdesak-desakan di sekelilingnya saat dia naik ke platform yang ditinggikan dengan truk untuk berbicara kepada orang banyak.
“Setelah enam hari penindasan brutal, mereka mengira akan membungkam kami, mengintimidasi atau melumpuhkan kami,” katanya kepada mereka, dikutip AP.
“Kehadiran Anda semua di sini hari ini mewakili yang terbaik dari Venezuela.”
Machado, yang dilarang oleh pemerintahan Maduro untuk mencalonkan diri selama 15 tahun, telah bersembunyi sejak Selasa, mengatakan nyawa dan kebebasannya terancam. Para penyerang bertopeng menggeledah markas oposisi pada hari Jumat, mengambil dokumen dan merusak ruangan.
Carmen Elena García, seorang pedagang kaki lima berusia 57 tahun ikut serta dalam rapat umum tersebut meskipun dia takut akan tindakan keras pemerintah.
“Mereka harus menghormati saya dan mereka harus menghormati semua warga Venezuela yang memilih menentang pemerintah ini,” kata García.
“Kami tidak akan menerima mereka mencuri suara kami. Mereka harus menghormati suara kami.”
Pada hari Jumat, Maduro menuduh dalam konferensi pers bahwa anggota oposisi merencanakan serangan di lingkungan Caracas pada hari Sabtu. Dia mengatakan dia telah memerintahkan angkatan bersenjata untuk menjaga lingkungan tersebut.
Meskipun sekelompok pengendara sepeda motor pro-pemerintah, yang pernah menjadi milisi Maduro di masa lalu, berkendara di dekat demonstrasi oposisi, tidak terjadi konfrontasi. Hanya ada sedikit kehadiran polisi.
Organisasi Negara-negara Amerika pada hari Sabtu menyerukan “rekonsiliasi dan keadilan” di Venezuela, dengan mengatakan “biarkan semua warga Venezuela yang mengekspresikan diri mereka di jalan-jalan hanya menemukan gaung perdamaian, perdamaian yang mencerminkan semangat demokrasi.”
Machado dan González, mantan diplomat berusia 74 tahun, mengatakan lembar penghitungan yang mereka peroleh dari mesin pemungutan suara di pusat-pusat pemungutan suara di seluruh negeri menunjukkan Maduro kalah telak dalam upayanya untuk masa jabatan enam tahun ketiga.
(Arief Setyadi )