LONDON – Protes telah meletus di seluruh Inggris dengan polisi terluka saat menangani bentrokan massal. Hal ini terkait dengan disinformasi tentang penusukan massal yang menewaskan tiga gadis muda di pesta dansa Taylor Swift.
The Sun melaporkan demonstrasi terjadi setelah malam kekerasan yang mengejutkan di Sunderland di mana sebuah kantor polisi dibakar dan polisi terluka.
Pada Sabtu (3/8/2024) sore waktu setempat, protes telah muncul di Manchester, Leeds, Hull, Stoke, Liverpool, Blackpool, dan Belfast. Protes ini menyusul gelombang gangguan kekerasan yang dipicu oleh laporan palsu yang beredar daring bahwa tersangka pembunuh remaja dengan pisau terhadap tiga gadis muda adalah seorang pencari suaka Muslim.
Di Liverpool, sejumlah petugas terluka saat kursi, batu bata, botol, dan suar dilemparkan.
Polisi Merseyside mengatakan sejumlah petugas terluka saat mereka menangani kekacauan serius di pusat kota Liverpool.
BBC melaporkan bahwa pengunjuk rasa memecahkan jendela sebuah hotel yang telah digunakan untuk menampung para migran di kota Hull di timur laut. Polisi mengatakan tiga petugas terluka dan empat orang ditangkap.
Di Belfast, Irlandia Utara, kembang api dilemparkan di tengah-tengah pertikaian yang menegangkan antara kelompok anti-Islam dan unjuk rasa anti-rasisme.
Di Leeds, Inggris utara, sekitar 150 orang yang membawa bendera Inggris meneriakkan, "Kalian bukan orang Inggris lagi", sementara pengunjuk rasa tandingan meneriakkan "Sampah Nazi keluar dari jalan-jalan kami".
Kelompok pengunjuk rasa yang berseberangan juga berhadapan di pusat kota Nottingham dan Bristol di barat daya.
Preman sayap kanan berbaris melalui Manchester pada hari sebelumnya dan dengan cepat bentrok dengan protes balasan oleh kelompok anti-rasisme.
Polisi telah menangkap dua pria dan mengeluarkan perintah pembubaran saat ratusan pengunjuk rasa turun ke jalan-jalan di pusat kota Manchester.
Sekitar 200 orang berkumpul di Piccadilly Gardens untuk melakukan protes bertajuk ‘Berdiri untuk Negara Anda: Sudah Cukup’. Sebuah protes balasan dengan bertuliskan ‘Hentikan Kaum Ekstrem Kanan’, juga diadakan, yang dihadiri oleh sekitar 350 orang.
Pemandangan serupa telah terjadi di Portsmouth, Nottingham, dan Blackpool.
Bentrokan terbaru menandai hari keempat kerusuhan di beberapa kota setelah serangan pisau yang heboh pada hari Senin di Southport, dekat Liverpool di pantai barat laut Inggris.
Bentrokan tersebut dipicu oleh rumor palsu di media sosial tentang latar belakang tersangka kelahiran Inggris berusia 17 tahun Axel Rudakubana, yang didakwa dengan beberapa tuduhan pembunuhan dan percobaan pembunuhan atas serangan di sebuah pesta dansa bertema Taylor Swift.
Rudakubana dituduh membunuh Bebe King, enam tahun, Elsie Dot Stancombe, tujuh tahun, dan Alice Dasilva Aguiar, sembilan tahun, serta melukai 10 orang lainnya.
Kekerasan tersebut, yang telah menyebabkan banyak penangkapan di seluruh Inggris dan membuat komunitas Muslim Inggris gelisah, menghadirkan tantangan terbesar bagi Perdana Menteri (PM) dari Partai Buruh Keir Starmer yang baru menjabat sebulan.
(Susi Susanti)