Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Pria ini Bepergian dari Kanada hingga Meksiko Hanya Naik Transportasi Umum, Habiskan Rp3 Juta untuk Bus

Susi Susanti , Jurnalis-Sabtu, 10 Agustus 2024 |10:04 WIB
Pria ini Bepergian dari Kanada hingga Meksiko Hanya Naik Transportasi Umum, Habiskan Rp3 Juta untuk Bus
William Hui terpesona dengan transportasi umum sejak lama jadi dia memutuskan naik bus dan kereta dari Kanada ke Meksiko (Foto: William Hui)
A
A
A

MEKSIKO - William Hui telah terpesona dengan transportasi umum sejak lama. Jadi, masuk akal jika insinyur sistem berusia 40 tahun itu menantang dirinya untuk bepergian dari kota asalnya Vancouver, British Columbia, ke Tijuana, hingga Meksiko, hanya dengan bus umum dan kereta api.

Pada tanggal 24 Juni, Hui berangkat untuk melakukan hal itu, menempuh perjalanan sembilan hari di sepanjang pantai Pasifik Amerika Serikat (AS). Hui mengatakan kepada BBC bahwa ia hanya memiliki beberapa aturan untuk perjalanannya. Yakni tidak boleh ada bus Greyhound atau kereta Amtrak, dan berjalan kaki di antara halte bus harus dibatasi seminimal mungkin.

"Tidak ada satu pun titik dalam perjalanan ini di mana saya harus berjalan lebih dari mungkin 15 menit dari satu halte bus ke halte bus lainnya," katanya kepada BBC pada Jumat (9/8/2024). "Sungguh luar biasa melihat bagaimana berbagai layanan terhubung, terutama di daerah pedesaan," lanjutnya.

Ini bukan pertama kalinya Hui melakukan perjalanan yang tidak biasa. Pada tahun 2013, ia mencoba bepergian sejauh mungkin ke selatan dari Vancouver, tetapi hanya sampai di Salem, Oregon.

"Saya ingin pergi lebih jauh, tetapi tidak bisa karena tidak ada angkutan umum yang melintasi Oregon menuju California bagian tengah," ujarnya.

Namun awal tahun ini, ia mengetahui adanya rute bus baru selama empat jam yang menghubungkan Eureka, sebuah kota di California utara, ke kota lain bernama Ukiah, sekitar dua jam di utara San Francisco.

Ia menyebut rute itu sebagai mata rantai yang hilang, yang akhirnya memungkinkannya melakukan perjalanan hingga ke Meksiko lebih dari satu dekade kemudian.

Hui mengatakan banyak hal telah berubah sejak perjalanan awal itu, termasuk bagaimana lebih banyak bus angkutan umum kini dilengkapi dengan WiFi dan menerima pembayaran dengan kartu kredit atau debit.

Namun, beberapa bus masih hanya menerima uang tunai.

"Saya pergi ke tempat penukaran mata uang sebelum memulai perjalanan ini dan meminta 50 lembar uang USD1 hanya untuk mendapatkan uang kembalian," katanya.

 

Hal lain yang dicatat oleh Hui adalah perbedaan antara transportasi umum di kota-kota besar, seperti Seattle atau San Francisco, dan daerah pedesaan yang lebih kecil, di mana satu bus akan menempuh perjalanan beberapa jam untuk menghubungkan orang-orang dalam jarak ratusan kilometer.

Ketika berbicara tentang perbatasan internasional, Hui mengatakan bahwa ia melintasinya dengan berjalan kaki.

Di perbatasan AS-Kanada, ia mengatakan bahwa ia disambut dengan skeptis oleh petugas perbatasan saat ia mencoba menjelaskan tujuan perjalanannya.

“Tidak banyak orang yang melintasi perbatasan (utara) dengan berjalan kaki,” ungkapnya.

Sebaliknya, ia melihat rute yang lebih sering dilalui antara San Diego, di California, dan Tijuana, Meksiko, dan secara umum lebih banyak lalu lintas pejalan kaki di perbatasan selatan.

Secara keseluruhan, Hui menghabiskan total sekitar USD200 (Rp3 juta) untuk tiket bus. Namun, dia menegaskan jika pemandangan di sepanjang jalan tak ternilai harganya.

"Saya benar-benar terkesima dengan garis pantai Oregon saat melewati Oregon bagian tengah,” terangnya.

Dia juga terpukau oleh pohon redwood saat dia melakukan perjalanan melalui California utara.

"Dan saya telah mengatakan ini kepada orang-orang yang bertanya: Saya benar-benar ada di sana untuk perjalanan, bukan untuk tujuannya," katanya.

Hui, yang bekerja di TransLink , otoritas transportasi di Vancouver, mengatakan ketertarikannya pada transportasi umum berasal dari apresiasinya terhadap "teka-teki logistik" di balik sistem angkutan yang memungkinkan bus dan kereta api mencapai tujuan yang dituju tepat waktu.

 

Dia menambahkan bahwa dia menikmati kebaruan dalam mengalami sistem transportasi umum baru, dan peran sistem ini dalam membantu menghubungkan orang dari satu tempat ke tempat lain.

"Satu hal yang membuat saya tersadar dalam perjalanan ini adalah betapa pentingnya angkutan umum bagi masyarakat yang dilayaninya," jelasnya.

"Tidak ada satu pun saat saya sendirian di bus untuk waktu yang lama," katanya.

Hal lain yang mengejutkan Hui adalah penundaan yang sangat sedikit selama perjalanannya.

"Itulah bagian yang menakjubkan," katanya. Bahkan dengan kemacetan lalu lintas Los Angeles yang terkenal panjang, Hui mengatakan ia memiliki cukup waktu untuk melakukan koneksi berikutnya dan tidak perlu menggunakan rencana cadangan.

Bagi siapa pun yang ingin memulai perjalanan serupa, Hui menyarankan untuk melakukan riset terlebih dahulu dan berkemas ringan karena biasanya tidak ada rak bagasi atau ruang bagasi yang tersedia.

Ia menambahkan bahwa ada baiknya juga merencanakan waktu untuk pergi ke kamar mandi.

“Pusat perbelanjaan, perpustakaan, pusat komunitas, itu adalah tempat yang bagus untuk menemukan kamar mandi selama pemberhentian singkat,” ujarnya.

Dan mungkin kiat yang paling penting adalah kita harus mengetahui jadwal kapan bus datang.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement