IRAN – Beberapa pihak di Timur Tengah (Timteng) khawatir Iran dapat menyerang Israel dalam waktu 24 jam ke depan. Negara-negara Barat juga khawatir tentang terjadinya perang dunia ketiga.
Tekanan internasional diyakini dapat membantu menghentikan Iran dari melancarkan serangan langsung terhadap Israel sebagai balas dendam atas pembunuhan pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh pada 31 Juli lalu.
Pada Senin (12/8/2024), negara-negara Barat mengeluarkan pernyataan bersama untuk memperingatkan Iran agar menahan diri dari serangan yang akan semakin meningkatkan ketegangan regional.
Namun, ada perasaan bahwa titik puncak telah tercapai di kawasan tersebut dan hampir mencapai 'jam nol' serangan oleh Iran atau proksinya.
Sumber-sumber regional mengatakan kepada Fox News bahwa mereka khawatir Iran akan menyerang dalam waktu kurang dari 24 jam, yang memicu kekhawatiran dari mereka yang mencoba membawa mereka kembali ke meja perundingan dengan Israel.
Prancis, Jerman, dan Inggris telah bersatu untuk merilis pernyataan bersama yang menyerukan perdamaian.
"Kami sangat prihatin dengan meningkatnya ketegangan di kawasan tersebut, dan bersatu dalam komitmen kami untuk de-eskalasi dan stabilitas regional. Dalam konteks ini, dan khususnya, kami menyerukan kepada Iran dan sekutunya untuk menahan diri dari serangan yang akan semakin meningkatkan ketegangan regional dan membahayakan kesempatan untuk menyetujui gencatan senjata dan pembebasan sandera,” terangnya.
"Mereka akan memikul tanggung jawab atas tindakan yang membahayakan kesempatan ini untuk perdamaian dan stabilitas. Tidak ada negara atau bangsa yang akan diuntungkan dari eskalasi lebih lanjut di Timur Tengah,” lanjutnya.
Pernyataan tersebut ditandatangani oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron, Kanselir Jerman Olaf Scholz, dan Perdana Menteri (PM) Inggris Keir Starmer.
Pejabat Amerika Serikat (AS) telah memantau serangan balasan oleh Iran dan Hizbullah atas pembunuhan tersebut, dan Amerika telah meningkatkan kehadirannya di wilayah tersebut.
(Susi Susanti)