LONDON - Rusia mengecam sekutu Barat Ukraina di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Selasa (13/8/2024) karena tidak mengutuk serangan Kyiv ke wilayah Rusia di Kursk. Rusia menuduh pasukan Ukraina membunuh warga sipil dan mempertanyakan tujuan serangan lintas perbatasan tersebut.
Sekutu Ukraina di Dewan Keamanan PBB, termasuk Amerika Serikat (AS), Prancis, dan Inggris tetap teguh dalam dukungan mereka terhadap Kyiv selama pertemuan informal dewan yang diadakan oleh Rusia. Mereka tidak menyebutkan serangan Kursk.
"Kami tidak akan mengakui penyerang sebagai korban," kata diplomat senior Slovenia Klemen Ponikvar, salah satu dari beberapa anggota yang menuduh Rusia munafik, berstandar ganda, dan membuang-buang waktu Dewan Keamanan.
Seperti diketahui, ribuan tentara Ukraina memulai serangan mendadak seminggu yang lalu, sebuah langkah yang menurut Presiden Rusia Vladimir Putin ditujukan untuk meningkatkan posisi negosiasi Kyiv menjelang kemungkinan perundingan dan memperlambat kemajuan pasukan Rusia di sepanjang garis depan.
Pendukung Barat Ukraina mengatakan mereka tidak mendapat peringatan sebelumnya tentang serangan Ukraina yang telah mengukir sebagian wilayah Rusia. Sekutu Ukraina ini diketahui ingin menghindari eskalasi perang menjadi konfrontasi langsung antara Rusia dan NATO yang dipimpin AS.
Militer Rusia dan Ukraina telah melarang wartawan dari medan perang, sehingga mustahil untuk memverifikasi klaim seperti yang dilontarkan oleh Rusia pada Selasa (13/8/2024).