Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Wamenaker Minta Perusahaan di Indonesia Lindungi dan Penuhi Hak Pekerja

Khafid Mardiyansyah , Jurnalis-Rabu, 21 Agustus 2024 |09:56 WIB
Wamenaker Minta Perusahaan di Indonesia Lindungi dan Penuhi Hak Pekerja
Ilustrasi
A
A
A

Sementara itu, Direktur Jenderal HAM Dhahana Putra menyinggung pentingnya implementasi HAM di dunia bisnis, khususnya terkait dengan penerapan kerja layak.

Menurutnya, Keberhasilan bisnis tidak hanya diukur dari keuntungan finansial, tetapi juga dari kontribusinya dalam menciptakan lingkungan kerja yang layak dan menjunjung tinggi hak-hak pekerja.

“Karena itu, Penting bagi kita untuk mengarusutamakan nilai-nilai HAM di dalam dunia bisnis sehingga menjadi suatu kebutuhan dalam kompetisi di pasar. Hal ini dapat dikerjakan melalui peningkatan kesadaran, penyempurnaan peraturan perundangundangan, penguatan pengawasan dan penegakan hukum, serta pembinaan terhadap pengusaha,” terangnya.

"Kami yakin dengan komitmen bersama yang kuat, maka Stranas BHAM dapat menjadi
instrumen yang efektif dalam mewujudkan bisnis yang menghormati hak asasi manusia dan implementasi kerja yang layak di Indonesia,” jelas Dhahana.

Pada kesempatan yang sama, Spesialis Ketenagakerjaan ILO untuk Indonesia dan Timor-Leste, Diego Rei menegaskan bahwa Stranas BHAM dapat meningkatkan pemahaman dan kapasitas sektor swasta Indonesia mengenai praktik bisnis yang bertanggung jawab dan juga berkontribusi pada pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) berbasis Hak Asasi Manusia, terutama Tujuan 8 tentang
Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan dan Pekerjaan yang Layak.

“Dengan memastikan penghormatan terhadap HAM maka pekerjaan yang layak, termasuk di dalamnya pengembangan keterampilan pekerja, perusahaan dapat mendorong perubahan positif dalam operasi dan rantai pasokannya. Mari kita jadikan
momentum ini sebagai bagian dari upaya membangun iklim bisnis yang lebih baik,”
pungkasnya.

Sebagai informasi, seminar nasional ini diselenggarakan sebagai sarana bagi pemerintah, pengusaha, dan pekerja untuk memberikan masukan-masukan dalam meningkatkan pelaksanaan Stranas BHAM. Kegiatan ini didukung melalui dua proyek yang bertanggung jawab dan pekerjaan yang layak: Proyek Rantai Pasokan Asia yang Tangguh, Inklusif dan Berkelanjutan (RISSC) dan Proyek Pengembangan Keterampilan dan Perilaku Bisnis yang Bertanggung Jawab di Indonesia.

Beragam pemangku kepentingan terkait turut hadir dalam acara seminar di antaranya; termasuk Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan para perwakilan dari dunia usaha termasuk KADIN dan APINDO.
 

(Khafid Mardiyansyah)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement