Dwikorita menyebutkan, patahan lempeng itu terjadi secara bertahap. Namun, skenario terburuk apabila energi patahan megathrust terlepas bisa mencapai bermagnitudo (M) lebih dari M9.
"Sebetulnya tidak langsung patah, tetapi dikit demi sedikit ya ada robek, nah itu kekuatannya bisa rendah 5, 4 tidak harus kekuatannya mega gempa di sini tidak harus sampai 9 bisa bervariasi yang berbahaya apabila kekuatan sampai di atas 7. Bahkan waktu Tsunami Aceh juga akibat fenomena yang sama, tetapi magnitudonya sampai 9 lebih 9,1 menurut para pakar skenario terburuk bila energi ini lepas semua bisa mencapai lebih dari 9," ujarnya.
Dwikorita menjelaskan, gempa megathrust terjadi akibat adanya pergerakan lempeng tektonik di 13 segmen zona yang terbentang dari sebelah barat Pulau Sumatera melintasi selatan Pulau Jawa hingga berakhir di Laut Banda.
"Yang menyebabkan adalah adanya pergerakan lempeng tektonik, lempeng samudera yang ditumbuk lempeng benua. Kenapa bisa? karena ada arus konveksi ini," ungkapnya.
Saksikan Bincang Lengkapnya Hanya di OneOnOne, Sindonews TV, Jumat 23 Agustus 2024, pukul 21.30 WIB.
(Fakhrizal Fakhri )