"Tadi Bapak Presiden sempat tanya 'Pak Menkes kalau ini mirip HIV-AIDS penularannya kontaknya fisik, kok banyak anak-anak banyak anak-anak?' karena di Afrika itu mereka sharing baju, sharing anduk, sharing selimut tidur di tempat tidur yang sama. Jadi kalau orangtuanya kena, anak-anak di Afrika itu jadi tertular karena kan cairannya juga akhirnya kena ke anaknya. Itu sebabnya kenapa di Afrika banyak anak-anak," sambungnya.
Saat ini, kata Budi, pemerintah akan mengaktifkan kembali Electronic Surveillance Card yang menurutnya seperti peduli lindungi saat pandemi Covid-19. Nantinya para turis yang berasal dari luar negeri akan diberikan QR Code dengan menampilkan kode warna kuning, hijau dan merah.
"Jadi orang-orang datang dari luar negeri dia isi nanti dikasih QR Code kalau dia kuning, hijau, merah. Kalau hijau ya enggak usah diapa-apain. Kalau kuning, merah kita lihat suhunya, kalau ternyata memang tinggi dan ada ruam-ruam nanti diambil PCR. Kita sudah siapkan 2 mesin PCR yang bisa 30-40 menit di Jakarta, Cengkareng dan di Bali. Karena ada acara Asia-Afrika Leaders Meeting," tuturnya.
(Fakhrizal Fakhri )