SOLO - Ribuan orang dari berbagai elemen masyarakat di Solo melakukan aksi demonstrasi di Depan Kantor DPRD Kota Solo, Rabu (28/8/2024) sekira pukul 15.30 WIB hingga 18.10 WIB. Aksi itu berakhir damai, meski massa sempat membakar ban dan menduduki Kantor DPRD Kota Solo.
Demonstrasi kali ini merupakan aksi ketiga dalam seminggu terakhir di Solo. Aksi dilakukan sebagai respons atas dinamika politik dan represifitas pihak keamanan terhadap peserta aksi unjuk rasa di sejumlah wilayah.
"Hari ini kami sepakat kami tidak dari elemen apapun. Kami sama-sama dengan drescode hitam-hitam sebagai bentuk solidaritas untuk rakyat Indonesia. Kami satu suara atas nama masyarakat Soloraya," ujar koordinator umum aksi Rozin Alfianto pada sela-sela aksi.
Rozin menegaskan aksi demonstrasi kali ini juga bentuk protes pada pemerintah yang dinilai mengakali konstitusi.
"Hari ini kami yang sudah terjadi MK sudah dilangkahi dengan berbagai macam kondisi. Kami juga mengupayakan rezim Jokowi harus diadili karena banyak sekali dosa-dosa termasuk 18 dosa yang sudah kami bahas," kata dia.
Dikatakannya, aksi tersbeut juga untuk mengecam aksi represif aparat kemanan terhadap para demonstran yang ada di beberapa daerah sekaligus bentuk solidaritas bagi para korban.
"Kami juga menuntut represifitas aparat yang ada di Indonesia, melihat kemarin yang terdekat adalah Semarang dengan represifitas yang luar biasa," kata dia.
Menggunakan mobil bak terbuka dan pengeras suara, berbagai orasi disuarakan secara bergantian oleh massa aksi. Inti dari semua orasi itu adalah kekecewaan terhadap pemerintah saat ini.
Sekitar pukul 17.00 WIB, sejumlah anggota DPRD Solo diantaranya, Budi Prasetyo, dan Y.F Sukasno menemui para demonstran.
Tak lama setelah itu, situasi di lokasi aksi mulai memanas. Masa berkeinginan untuk menggelar aksi di halaman DPRD Kota Solo. Permintaan itu pun dipenuhi oleh aparat kemanan.
Kapolresta Solo Kombes Pol Iwan Saktiadi, memberikan izin kepada para demonstran untuk aksi di depan Gedung Graha Paripurna Kantor DPRD Kota Solo.
Dengan keamanan yang super ketat dari aparat kemanan masa diberi waktu hingga pukul 18.10 WIB untuk melakukan aksi.
Bertepatan dengan masuknya masa ke halaman kantor DPRD sejumlah ban dibakar di tengah Jalan Adi Sucipto, Solo. Kendati demikian, aksi tersebut berjalan lancar dan damai. Masa kemudian membubarkan diri sekitar pukul 18.00 WIB.
"Total ada 750 personel gabungan. Tetapi kami tidak ingin ada hal yang tidak kami inginkan. Dan kami akan minta baik-baik agar mereka menepati batas waktu," tutup Kapolresta.
(Angkasa Yudhistira)