Perasaan itu mulai tumbuh ketika Bung Tomo, dengan penuh keyakinan, menyatakan cintanya kepada Sulistina tanpa ragu. Bung Tomo mengungkapkan bahwa ia mencintai Sulistina dan ingin menjalin hubungan yang serius.
Sulistina pun menyadari bahwa di balik sosok Bung Tomo yang heroik, ada seorang pria yang juga mampu merasakan cinta dan romantisme. Tidak lama setelah Bung Tomo mengutarakan perasaannya, keduanya resmi menjadi pasangan kekasih sejak Januari 1936.
Hubungan mereka dipenuhi dengan cinta, perhatian, dan saling mendukung. Sejak saat itu, hari-hari Bung Tomo bukan hanya diisi oleh semangat perjuangan untuk bangsa dan negara, tetapi juga oleh cinta dari pujaan hatinya.
(Arief Setyadi )