Mereka terlihat tidak sabar menunggu perintah untuk menarik picu senjatanya. Namun, Benny dengan sigap melarangnya.
”Taruh-taruh itu semua senjatanya. Serahkan semua kepada saya,” kata Benny.
Benny bersama Agus Hernoto dan beberapa prajurit Kopassus lainnya menuju SSKAD.
Selanjut Benny menjelaskan peristiwa yang terjadi di Batujajar kepada Djaelani. Mendapat penjelasan tersebut, Djaelani akhirnya menyerah dan memberikan pistolnya kepada Benny Moerdani.
Peristiwa ini justru memperkuat hubungan persahabatan antara Benny Moerdani dan Agus Hernoto. Setelah peristiwa tersebut, Benny dan Agus Hernoto semakin dekat.
Ketika Agus Hernoto dikeluarkan dari RPKAD dan diundang oleh Benny untuk bergabung di Opsus yang dikelola oleh Wakil Asisten Intelijen Kostrad, Mayjen TNI Ali Moertopo, mereka menjalin persahabatan seumur hidup.
(Fakhrizal Fakhri )